PANDAAN (RadarJatim.id) – Seringnya terjadi kasus perundungan di sejumlah lembaga sekolah menjadi keprihatinan bersama. Untuk itu sekolah inovatif SD Maarif Jogosari Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan mengantisipasi dengan menggelar acara deklarasi bersama Gerakan Anti Kekerasan dan Anti Korupsi di lingkungan sekolah, Senin (2/12) siang.
Acara diawali dengan seluruh siswa berkumpul dalam kelompok masing-masing di aula sekolah. Dari dewan guru pendamping mereka mendapatkan paparan materi pelajaran tentang anti bullying melalui tayangan power point maupun pemutaran video.
Setelah itu dilanjutkan dengan berkumpul di halaman, menghadap banner besar yang terpasang di dinding sekolah. Pada banner tersebut terpampang butir-butir yang wajib dilakukan oleh warga sekolah, yang nanti akan dibaca secara bersama-sama secara serempak. Ini merupakan ungkapan ikrar dan kemitmen yang harus diwujukankan bersama.
Para siswa terlihat antusias mengikuti deklarasi tersebut. Tidak hanya membaca ikrar, masing-masing siswa kemudian membubuhkan tanda tangan pada kain rentang putih yang telah disediakan. Siswa kelas besar pun bergantian membubuhkan tanda tangannya.
Terlihat adegan lucu tatkala siswa kelas 1 dan 2 ikut serta. Pasalnya, mereka belum dapat menuliskan tanda tangan sendiri. Lalu dicarikan solusi, mereka cukup menempelkan jempol ke bantalan tinta, lalu menempelkan ibu jarinya ke kain sebagai tanda tangan sekaligus sebagai penanda bahwa mereka turut mendukung gerakan antikekerasan dan antikorupsi di sekolah. Selesai menempelkan jempolnya, seorang siswa berlari gembira sambil berkata, “kayak coblosan, ya.”
Kepala SD Maarif Jogosari, Hj. Nurul Khusnaini, M.Pd, mengatakan, acara deklarasi ini dilakukan untuk memberi penyadaran kepada siswa tentang perlunya menjaga lingkungan sekolah secara bersama-sama agar tidak sampai terjadi bullying dan budaya korupsi. (rio)