GRESIK (RadarJatim.id) — Melengkapi wisata religi makam Waliyullah Sunan Giri, kawasan Giri, Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, kini memiliki satu lagi wisata lokal. Namanya Wisata Giri Kuno (WGK).
Berlokasi masih di kawasan Giri, tepatnya di wilayah RT 14, RW 04 Desa Giri, Kecmatan Kebomas, WGK berdiri di area sekitar 1.300 meter persegi. Sesuai namanya, WGK ingin menghidupkan memori kejayaan Giri Kedaton yang pernah jaya di masanya, khususnya dalam persebaran agama Islam di tanah Jawa, khususnya di Gresik.
Karena itu, ornamen bangunan banyak menyuguhkan beberapa replika, baik bangunan fisik yang menguatkan konteks masa lampau, juga aneka pepohonan yang hidup dan tumbuh pada zaman Giri Kedaton. Selain bangunan inti berupa pendapa, joglo, juga gazebo, jublang (kolam mandi) yang mendeskripsikan tempat-tempat khusus yang pernah ada pada saat Sunan Giri mengembangkan dakwah, seperti, beberapa jenis pohon khas Giri, juga sentra kegiatan ekonomi berupa pasar juga dihadirkan.
“Khusus pasar yang dulu menjadi urat nadi perekonomian masyarakat di kawasan Giri, kami hadirkan dalam bentuk semacam kios yang akan menghadirkan para pelaku UMKM di Giri. Ini menggambarkan pasar yang dulu menyertai kejayaan Sunan Giri,” ujar Kepala Desa Giri, Khusnul Falah, Senin (12/12/2022) didampingi Ketua RW 04 Masuto saat meninjau lokasi WGK.
WGK, kata Khusnul, dikonsep memadukan aktivitas wisata religi atau sejarah dengan kuliner. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menghidupkan kembali sejarah, khusus bagi kawula muda dan pelajar sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Sejumlah makanan dan oleh-oleh khas Giri akan mengisi stand-stand yang disiapkan.
“Sementara sekalanya masih kecil ya, kami laksanakan secara bertahan karena dana pembangunannya memang sangat terbatas, sesuai kemampuan kami,” tambahnya.
Pengamatan lapangan, untuk bisa menjangkau lokasi WGK yang berada persis di belakang SMP Muhammadiyah 4 Kebomas (Spemupat), masih perlu papan penunjuk jalan khusus di beberapa titik atau ruas jalan. Pasalnya, selain berada di kawasan perkampungan, akses jalan menuju lokasi lumayan sempit, melewati gang-gang kampung.
Rencananya, WGK di-launching pada Selasa (13/12/2022) besok. WGK merupakan karya Desa Giri yang pengelolaannya akan ditangani BUMDes Bintang Giri. WGK merupakan wujud karya nyata Desa Giri yang lolos dalam seleksi program Desa Berdaya yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jatim. Salah satu fungsinya sebagai penggerak ekonomi masyarakat melalui potensi-potensi desa yang ada.
Di Kabupaten Gresik, tahun 2022 ini telah ditetapkan 10 Desa Berdaya. Selain Desa Giri, Kecmatan Kebomas, juga ada Desa Domas, Kecamatan Menganti; Desa Yosowilangun dan Sukomulyo di Kecamatan Manyar; Desa Giri di Kec. Kebomas; Desa Raci Wetan dan Melirang di Kec. Bungah; Desa Cerme Kidul dan Cerme Lor di Kec. Cerme; Desa Balongpanggang dan Kedungpring di Kec. Balongpanggang

Sedekah Pohon Spemupat
Sementara apreasiasi dari stakeholder terhadap keberadaan WGK mulai berdatangan meski belum di-launching. Selain dari beberapa elemen masyarakat dan instansi pemerintah, apresiasi datang dari para siswa SMP Muhammadiyah 4 Kebomas (Spemupat), Gresik.
Sebanyak 15 siswa IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) dari sekolah yang lokasinya bertetangga dengan WGK itu menyumbang sejumlah pohon dan ditanam di area WGK, Jumat (9/12/2022. Sedekah pohon itu mereka lakukan untuk menambah penghijauan dan keasrian lokasi wisata lokal tersebut.
Eny wahyudin, Kepala Spemupat mengatakan, kegiatan sedekah pohon ini tidak hanya progam siswa, namun lebih pada bentuk kepedulian sekolah terhadap warga sekitar lingkungan sekolah, yang melibatkan siswa sebagai bagian pemilik lingkungan. Diharapkan, kegiatan ini berdampak positif bagi siswa dan masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, seneng rasanya bisa terlibat dalam penanaman pohon di WGK ini. Bisa jadi cerita bahwa kami pernah nanam pohon di sini” ujar Rayya salah satu anggota IPM. (nov/sto)







