SIDOARJO (Radar Jatim.id) — Pengalaman SMAN 4 Sidoarjo yang sudah menjalankan penerapan program IKM (Implemetasi Kurikulum Merdeka) pada tahap pertama, ternyata mendapat respon yang luar biasa dari Dikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) Maluku Utara. Terbukti dengan membawa rombongan MKKS SMA Negeri-Swastas se Kota Ternate melakukan studi ke SMAN 4 Sidoarjo.
Kehadiran rombongan yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang SMA Dikbud Maluku Utara, Adjwan Ade, S.Pd bersama Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA se Ternate Mustamin Lila, S.Pd M.Pd disambut langsung oleh Kepala SMAN 4 Sidoarjo Dr. Imam Jawahir, M.Pd bersama jajarannya, di Aula SMAN 4 Sidoarjo pada Selasa (17/1/2023) siang.
Kepala MKKS SMA Negeri dan Swasta se Kota Ternate, Mustamin Lila mengatakan kelau kunjungannya ke Dinas Pendikan Jawa Timur untuk berkunjung ke 4 sekolah, yang tiga di sekolah PSP (Program Sekolah Penggerak) dan yang satu sekolah IKM (Implemetasi Kurikulum Merdeka).
Kunjungan kali ini, menurut Mustamin Lila bertujuan untuk sharing ilmu, belajar tentang PSP dan pengelolaannya. Terutama di SMAN 4 Sidoarjo ini yang merupakan sekolah penggerak angkatan pertama. “Kalau kami ini PSP kedua dan IKM, sehingga sangat membutuhkan masukan, pengalaman dalam pengelolaan sekolah penggerak seperti yang sudah dilakukan SMAN 4 Sidoarjo. Saya sangat bersyukur, dan alhamdulillah ternyata semua yang kami cari ada di sini,” ungkap Mustamin Lila.
Ia tegaskan, hasil kunjungan studi tidak cukup hanya sampai di sini saja, nantinya juga akan saya menindaklanjuti dengan pertukaran siswa ataupun pertukuran guru. Kemungkinan guru-guru yang dari Maluku Utara akan terlebih duluan untuk menimba ilmu seminggu atau dua minggu di sini. “Khususnya yang guru DKP akan saya suruh belajar lagi lebih matang lagi di SMAN 4 Sidoarjo,” tegasnya.
Kepala SMAN 4 Sidoarjo Imam Jawahir menjelaskan kalau kunjungan mereka ini merupakan bagian dari program kami untuk menyampaikan, untuk berkolaborasi ke sekolah-sekolah yang ingin menerapkan kurikulum merdeka. Kewajiban kami adalah berbagi praktek baik, untuk mengimbaskan kepada sekolah yang lain. “Hal apa yang bisa ditiru, yang bisa dijadikan praktek baik oleh kepala sekolah yang saat ini baru melaksanakan kurikulum merdeka. Baik itu merdeka belajar, merdeka berubah maupun merdeka berbagi,” jelas Imam Jawahir.
Adapun materi-materi pokok yang kami berikan diantaranya terkait kurikulum operasional satuan pendidikan, kedua program pemilihan peminatan mata pelajaran, berikutnya adalah Modul Ajar dan Modul Projek P5. “Jadi selama tiga tahun sekolah kami sudah menjalankan 7 projek. Penerapannya tahun pertama 3 projek, tahun kedua 3 projek dan tahun ketiga 1 projek,” pungkas Imam Jawahir.(mad)