KEDIRI (RadarJatim.id) – Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri bersama Balai Pengawas Obat dan Makan (BPOM) Kediri memeriksa Snack makanan dan minuman setelah sempat menjadi pemicu adanya peristiwa keracunan masal dalam acara sholawatan di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Selasa (01/10/2024) kemarin.
Saat diperiksa oleh petugas, mereka menemukan bau tak sedap dan masa kadaluarsa memang sengaja dihilangkan. Hal itu di ungkap saat memeriksa barang yang didapat dari UD. Tiga Putra Grosir tersebut di Polindes Krecek Badas.
Kadinkes Kabupaten Kediri, Dr. Ahmad Chotib juga turun tangan langsung memeriksa sejumlah makanan dan minuman yang diduga menjadikan ratusan jamaah saat digelar Desa Krecek Bersholawat mengalami keracunan.
“Cukup berbau dan tidak ada masa expired nya,” ucap Dr. Achmad Chotib, Kamis (03/10/2024)
Pasca kejadian ini, pemilik toko UD. Tiga Putera disampaikan Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto harus menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Kediri setelah sebelumnya mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan kemudian menyegel gudang tersebut, kemarin Rabu (02/10/2024).
Atas dasar aduan masyarakat dan hasil investigasi, Ketua Relawan Kesehatan Indonesia Jawa Timur, Bagus Romadhon menyampaikan bahwa UD. Tiga Putra Grosir harus bertanggung jawab, meskipun dia berjanji akan bertanggung jawab.
“Keterangan dari sejumlah pihak menyebutkan bahwa barang tersebut berasal toko itu (UD. Tiga Putra Grosir/Red),” kata Bagus.
“Kami berharap aparat penegak hukum bertindak tegas dan tidak ada kata sepakat damai. Meski pihak pemilik toko menyatakan akan bertanggung jawab atas kejadian ini,” jelasnya.
Dijelaskan dr. Achmad Chotib bahwa pasien ya g terdiri dari para jamaah, kini kondisinya sudah mulai berangsur-angsur membaik. Menurutnya, makanan snack dan minuman yang telah diperiksa tersebut sampelnya akan dikirimkan ke lab Surabaya.
“Alhamdulillah semua kondisinya membaik, tidak ada yang meninggal, baik yang dirawat di rumah sakit dan di rumah. Sampel makanan dan minuman telah kami kirim ke Laboratorium Kesehatan di Surabaya, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya untuk lebih diperdalam lagi tesnya,” terangnya. (Nasrul)