GRESIK (RadarJatim.id) – Spirit silaturahmi perlu terus dibangun dan dikembangkan oleh setiap pribadi yang menginginkan dirinya merasakan kebahagiaan secara hakiki. Lebih dari itu, ruh Al Quran mesti dibumikan dalam diri, yang kemudian jadi panduan dalam mengarungi kebahagiaan, tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat kelak.
“Perlu kita perkuat silaturahmi dengan siapa saja yang pernah berkomunikasi dengan kita, terutama dengan pihak yang tidak suka dan sengaja memutus silaturahmi dengan kita. Ini memang berat, tapi jika kita mampu melakukan, kebahagiaan hakiki pasti bisa kita raih,” ungkap Pembina Yayasan Al Ibrah, Muhammad Rusli dalam halal bihalal yang digelar di Masjid Baitul Quran di komplek SMPIT Al Ibrah Gresik, Sabtu (13/5/2023).
Hadir dalam halal bihalal Keluarga Besar Al Ibrah itu, pengurus Yayasan Al Ibrah, seluruh SDM Al Ibrah, baik dari kalangan guru maupun karyawan, juga BPH komite di semua unit yang dinaungi Yayasan Al Ibrah. Sementara sebagai penyampai tausyiyah, Ustadz Drs Abdul Majid, MPdI.
Rusli menambahkan, silaturahmi dan saling memaafkan itu hal baik yang mesti terpatri dalam setiap pribadi Muslim dan perlu dilestarikan. Karena itu, tak perlu merasa malu untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan kepada pihak lain, syukur kalau mau memaafkan tanpa diminta.
Di sisi lain ia berpesan kepada seluruh elemen Al Ibrah, khususnya pada ustdaz/ustadzah dan tenaga nonkependidikan agar mampu membuat siapa saja yang masuk Al Ibrah, khususnya wali murid/santri dan peserta didik agar merasa nyaman. Kalau sudah nyaman, maka suasana belajar yang menyenangkan dan membahagiakan pasti akan hadir dengan sendirinya.
Sementara Ustadz Abdul Madjid, dalam tausyiyah-nya berpesan agar setiap Muslim selalu dalam kondisi di jalan kebajikan, di jalan Allah. Hal itu mesti digelorakan dan melandasi kehidupan sehari-hari, setiap saat dan di mana pun berada, bahkan hingga saat menuju kematian dan kembali kepada Allah, Tuhan yang memelihara semua kehidupan.
“Kalau ingin mati di jalan Allah, maka hiduplah di jalan Allah. Hidup di jalan Allah tidak harus jihad atau berperang. Jadi guru yang baik, yang menanamkan pendidikan dan akhlak yang mulia kepada anak didik, juga masuk kategori hidup di jalan Allah. Karena itu, menjadi guru merupakan pilihan mulia,” ujarnya.
Dikatakan, hidup di dunia itu tak jarang serba-merepotkan, serba susah, serba menyulitkan. Mengutip QS Al Balad ayat 4, Allah berfirman, “Sungguh benar-benar Kami menciptakan manusia itu penuh dengan susah payah.”
Maka, lanjut Abdul Majid, tidak heran jika dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering menghadapi kesulitan, kecuali yang mampu mengelola hati dan pikiran dengan baik. “Kalau tidak, maka kita tidak akan mampu bisa keluar dari kesulitan ke kesulitan yang lain,” tandasnya.
Ia lalu memberikan tips untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan hakiki. Caranya, senang berinteraksi dengan Al Quran. Interaksi itu, katanya, bisa berupa rajin membaca, menghafal, mendalami kandungan maknanya, juga menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Siapa saja yang gemar berinteraksi dengan Al Quran, dijamin hidupnya akan tenang, nyaman, dan Bahagia.
“Sebaliknya, jika menajuh dari Al Quran, hidupnya pasti ruwet. Pokoknya ruwet, meski punya banyak harta atau uang,” tandasnya. (sto)







