MOJOKERTO (RadarJatim.id) — Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dalam menangani permasalahan stunting dilakukan sejak dini. Salah satunya melalui cara memberikan edukasi kepada masyarakat.
Pesan itu disampaikan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati kepada masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga yang memiliki balita. Ia minta agar para ibu, terutama yang lagi hamil, memperhatikan indikator balita menuju stunting. Selain itu, ia meminta para orang tua agar mencukupi gizi anaknya mulai dari dalam kandungan hingga usia lima tahun.
“Untuk menciptakan generasi yang cerdas dan pintar, harus dimulai dari dalam kandungan sampai usia lima tahun,” kata Ikfina usai gelar program Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKI dan AKB (SEHATI) di Balai Desa Sumbersono, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Selasa, (8/8/2023).
Menurutnya, gizi yang cukup hingga usia 5 tahun, akan ditandai berat badan yang setiap bulannya mengalami kenaikan, sehingga akan sesuai dengan grafik pekembangan bayi.
Dikatakan, ada 4 indikator balita menuju stunting. Keempatnya, yakni weight faltering atau kenaikan berat badan yang kurang, underweight atau kekurangan berat badan, gizi kurang, dan gizi buruk.
Balita dengan gizi kurang dan gizi buruk, lanjutnya, perlu diberikan makanan kaya protein selama 3 bulan. Jadi, kalau sudah terindikasi stunting harus petugas kesehatan yang menanganinya.
“Masing-masing petugas memiliki cara penanganan sendiri. Untuk mengatasinya, akan diberikan makanan kaya protein hewani, seperti daging, ayam, ikan, susu selama 14 hari,” pungkasnya. (zal)







