KEDIRI (RadarJatim.id) – Polisi akhirnya mengungkap identitas mayat berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan di bawah Jembatan Wijaya Kusuma Desa Tambibendo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, Senin (21/10/2024) siang lalu.
Mayat tersebut telah dibawa pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman secara kekeluargaan.
Kapolsek Mojo AKP Karyawan Hadi saat dikonfirmasi membenarkan identitas korban yang ditemukan dengan posisi terungkap.
“Identitas mayat tersebut bernama Solikin (45) warga Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan,” katanya, Rabu (23/10/2024).
AKP Karyawan Hadi menyebut, korban di kesehariannya merupakan tukang pijat keliling. Namun demikian, kondisinya mengalami keterbelakangan mental.
Hasil dari pemeriksaan Tim Inafis Satreskrim Polres Kediri Kota dan petugas medis, korban meninggal dunia karena tenggelam dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Pihak keluarga juga korban menerima sebagai musibah dengan ikhlas dan menghendaki pemakaman,” bebernya.
Sekitar pukul 11.30 WIB, lanjut dia, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga korban di RS Bhayangkara Kediri untuk dimakamkan.
Menurut Kapolsek Mojo, kebiasaan korban memang sering meninggalkan rumah selama berhari-hari.
“Jadi korban ini pergi tanpa pamit dengan menaiki sepeda ontel, dan tau-tau pulang sendiri,” ungkapnya.
Sebelumnya, Seorang mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan di aliran Sungai Brantas Desa Tambibendo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, Senin (21/10/2024) siang.
Pada beberapa hari sebelumnya, mayat tersebut sempat diketahui berada di belakang SMPN 1 Kranding Kecamatan Mojo pada Minggu (20/10/2024) malam.
Kapolsek Mojo AKP Karyawan Hadi mengatakan, mayat laki-laki ini ditemukan di delta aliran Sungai Brantas belakang SMPN 1 Mojo. Namun, karena aliran di sungai deras, sehingga pihaknya dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri tidak bisa menjangkau untuk melakukan proses pencarian dan evakuasi.
“Arusnya deras akhirnya ditunda keesokan pada pagi hari,” jelasnya, Senin (21/10/2024).
Karyawan Hadi menyebut petugas kemudian melakukan pencarian terhadap mayat tersebut, tetapi sudah tidak ada di lokasi.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, mayat itu ditemukan di aliran Sungai Brantas pada siang hari atau habis dzuhur masuk wilayah Kecamatan Ngadiluwih. Akhirnya, Unit Reskrim Polsek Ngadiluwih melakukan proses evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Setelah ditelusuri dan olah TKP, masuknya di Desa Tambibendo Kecamatan Mojo,” bebernya.
Selanjutnya, korban dibawa menuju ke RS Bhayangkara Kediri untuk proses penanganan lebih lanjut. Tim Inafis Polres Kediri Kota turut melakukan olah TKP.
Menurut mantan Kapolsek Tarokan itu, sejauh ini belum ada laporan dari warga terkait sosok mayat tersebut atau kehilangan keluarganya.
Adapun ciri-ciri korban yakni tingginya sekitar 170 sentimeter, gundul, usianya masih muda diperkirakan 35 tahun, kulit kuning, dan memakai celana dalam warna merah.
“Ini masih ditangani Tim Inafis Polres Kediri Kota. Jadi kami hanya bisa sidik jari saja,” ucap Kapolsek Mojo.
Saat ditemukan, lanjut dia, kondisinya mukanya tidak bisa dikenal karena kemungkinan sudah masuk di aliran sungai dengan waktu lama.
Selain itu, di tubuh korban juga ditemukan seperti ada luka memar. Meski begitu, pihaknya belum bisa menyimpulkan lukanya akibat benturan benda keras di sungai.
“Apakah itu luka memarnya karena benturan benda keras di sungai dan sebagainya, tapi dilihat lukanya belum ada. Nanti yang menyimpulkan tim Inafis,” ungkap Karyawan Hadi. (RUL/RED)