SIDOARJO (RadarJatim.id) — Kepala BBPPMPV BOE (Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika) Malang memberi motivasi para guru SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo agar terus berprestasi seperti kepala sekolahnya.
Motivasi tersebut diberikan oleh Kepala BBPPMVP BOE Malang Dr. I Gusti Made Ardana, S.Pd MT dalam acara IHT (In House Training) Pembelajaran Guru di Sekolah, pada 12-14 Agustus 2024 di Aula SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo.
Sebelum pemberian motivasi, diawali dengan sambutan oleh Kepala SMK Negeri 2 Buduran, Dra. Hj Mariya Ernawati, MM dan mengajak senam sekolah sehat kepada seluruh peserta para guru-gurunya, termasuk juga Narasumber Drs. Gunawan, M.Si juga dari BBPPMVP BOE Malang senam riang gembira.
“Mumpung masih segar mari kita senam sekolah sehat terlebih dahulu, karena sekolah kami baru saja berhasil Juara I Kompetisi Gala Kreasi Video Gerakan Sekolah Sehat (GSS) tingkat Nasional 2024,” ajak Mariya Ernawati.
Sementata itu, I Gusti Made Ardana yang sempat keliling melihat kondisi sekolah merasakan langsung kesuksesan SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo, mulai lingkungan hingga kondisi para guru dan kepala sekolah yang kompak maju bersama, damai penuh keakraban.
“Ekosistem yang ada di sekolah ini sudah sangat mendukung untuk berkreasi secara maksimal, apalagi kepala sekolahnya, kepala sekolah juara, otomatis bapak dan ibu gurunya harus mengikuti,” ucap I Gusti Made Ardana.
Ia tegaskan, salah satu kunci sukses yang bisa kita dapatkan untuk mencapai hasil yang maksimal, karya yang maksimal caranya adalah dengan berprestasi. Prestasi ada yang diraih dengan cara yang sulit, susah, karena jalannya belum tahu. Alurnya belum tahu.
“Tetapi di SMK Negeri 2 Sidoarjo ini jalurnya sudah tahu. Arahnya kemana sudah tahu, kondisi ini merupakan satu langkah di depan dibanding yang lain. Manfaatkan sekolah ini, karena sekolah ini sudah banyak menerima penghargaan. Apalagi kepala sekolahnya juga sudah pernah meraih penghargaan dari Presiden,” sarannya.
I Gusti Made Ardana juga menjelaskan kepada peserta bagaimana cara mengatasi kendala dan kesulitan-kesulitan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.
Menurutnya pemerintah sudah memberikan keleluasaan kepada kita semua dalam kurikulum merdeka tersebut. Bapak/Ibu guru tinggal merencanakan, mengimplementasikan bahkan mengevaluasi apa yang sudah kita kerjakan. Semuanya telah dikembalikan kepada kita, tergantung kreativitas kita sendiri apa yang harus kita lakukan.
“Oleh karena itu saya sarankan, komunitas belajar combine yang ada di sekolah itu dikuatkan. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaean) yang sudah terbentuk juga dikuatkan, dari situlah kita sharing materi-materi yang sudah dikembangkan oleh sekolah yang lain, yang bagus kita adopsi,” saran alumni STM Singaraja Bali.(mad)