SURABAYA (RadarJatim.id) – Pesantren Ramadan di SMP SAIM tahun ini menghadirkan pengalaman menarik. Siswa kelas 7 hingga 9 berkolaborasi dengan mahasiswa internasional ITS dan UNAIR dari berbagai negara, seperti Kazakhstan, Perancis, Spanyol, Brunei Darussalam, Kepulauan Solomon, Senegal, Pakistan, dan Komoro. Mereka menyelenggarakan kegiatan inspiratif: menciptakan kreasi takjil segar yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Bertempat di halaman depan gedung SAIM east 2, Kamis (13/3/25), suasana penuh semangat dan kebersamaan terlihat jelas saat siswa dan mahasiswa internasional bekerja sama menciptakan berbagai kombinasi minuman buah segar bersama 25 kelompok kreasi takjil. Tak sekadar memasak, kegiatan ini juga menjadi ajang belajar yang lebih luas—mengenalkan budaya baru, membangun rasa empati, serta melatih keikhlasan dalam berbagi. Setiap gelas minuman yang dibuat menggunakan kemasan ramah lingkungan, sebagai bentuk dukungan terhadap kelestarian alam.
Keseruan semakin terasa ketika para mahasiswa internasional ikut merasakan makna kebersamaan dan berbagi dalam bulan suci Ramadan. Mereka antusias meracik berbagai buah lokal dengan sirup dan bertukar cerita dengan para siswa tentang kebiasaan berbuka di negara masing-masing. Interaksi ini tak hanya mempererat hubungan antarbudaya, tetapi juga memberikan pengalaman komunikasi lintas budaya yang nyata bagi siswa SMP SAIM.
Kepala SMP SAIM Isna Maslikha, S.Pd. menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar membuat takjil, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kepedulian sosial dan keterampilan global. “Kami ingin siswa memahami bahwa berbagi bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang membangun hubungan, memahami perbedaan, dan menciptakan dampak positif bagi sekitar,” ungkapnya.
Puncak kegiatan ini adalah mereka turun langsung membagikan takjil kepada masyarakat sekitar. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa Ramadan adalah bulan berbagi dan kebersamaan yang melampaui batas negara dan bahasa. (rio)