GRESIK (RadarJatim.id) — Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Miftah Mojopuro Wetan, Bungah, Gresik, Jawa Timur menggelar seminar perawatan jenazah, Senin (16/12/2024). Pesantren modern yang diasuh KH Muhammad Zainuri Makruf ini menghadirkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik yang baru saja terpilih, yakni KH Ainur Rofiq Thoyyib, sebagai pembicara utama.
Turut mendampingi Ketua MUI Gresik dalam memberikan materi kegiatan Seminar Fiqih “Pengurusan Jenazah” full praktik ini, yakni KH Fathoni Muhammad, Lc, MSi, Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Gresik sekaligus pengurus Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Miftah.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua MUI Gresik KH Ainur Rofiq Thoyyib yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Sahliyah Manyar, menyampaikan, Seminar Fiqih “Pengurusan Jenazah” ini sangat penting bagi para santri.
“Diharapkan dari seminar sekaligus pelatihan ini akan menambah pengetahuan para santri dan bisa mengamalkan pengetahuannya di masyarakat nanti,” ujar Kiai Rofiq, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Kiai Rofiq yang juga dosen Universitas Kiai Abdullah Faqih (UNKAFA) Ponpes Mambaus Sholihin Suci, Manyar ini menjelaskan, ada empat hal yang wajib ketika mengurusi orang meninggal. Keempatnya: memandikan, mengafani, mensholati, dan menguburkan.
Di tempat yang sama, KH Fathoni Muhammad menambahkan, tentang mengafani mayat, jika jenazahnya laki-laki sebanyak tiga lipat, sedangkan perempuan lima lipat. “Kami berharap para santri ketika lulus pondok, sudah bisa mengurus mayit/jenazah, tidak hanya sekadar teori, tetapi juga bisa praktik,” tandas Yai Fathoni.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Al-Miftah Mojopuro Wetan, KH Muhammad Zainuri Makruf, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua MUI Gresik Kiai Rofiq dan Yai Fathoni yang telah memberikan bekal ilmu berharga bagi para santrinya.
“Luar biasa bekal ilmu yang diberikan oleh Kiai Rofiq dan Yai Fathoni kepada ratusan santri Al-Miftah. Semoga menambah pengetahuan para santri dan bisa mengamalkan pengetahuannya di masyarakat nanti. Para santri nantinya juga bisa membantu modin dalam merawat jenazah. Bahkan, dengan ilmu yang dimiliki, kelak para santri juga bisa menjadi modin,” ungkap Gus Zein, sapaan akrab kiai muda penuh talenta yang juga Dirut KBIHU PT Permata Zain Al-Miftah ini. (har)







