GRESIK (RadarJatim.id) — Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak 2024 kembali digelar. Melalui forum ini, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mendorong anak-anak agar dapat memberikan masukan dan usulan untuk pembangunan Kabupaten Gresik pada 2025 mendatang.
“Anak-anak harus dilibatkan, karena 1/4 penduduk Gresik dihuni oleh mereka. Anak-anak ini pula yang akan menjadi tumpuan pembangunan Indonesia, termasuk di Kabupaten Gresik,” ungkp Wabup saat membuka Musrenbang Anak 2024 di Hotel Khas Gresik, Kamis (22/2/2024).
Musrenbang tahun ini diikuti 53 peserta dari berbagai elemen di Gresik. Di antaranya, perwakilan dari forum anak di berbagai sekolah, fasilitator forum anak, media yang tergabung dalam Wartawan Sayang Anak (Warsana), dan perwakilan anak disabilitas.
Anak-anak yang dimaksud dalam forum ini adalah mereka yang masih berusia di bawah 18 tahun. Hadir pula dalam acara ini, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) dr Titik Ernawati dan Ketua Forum Anak Gresik Putriyah Marsha Naura.
Lebih lanjut wabup yang akrab disapa Bu Min itu mengatakan, hasil usulan Musrenbang Anak tahun ini relatif berkurang. Pada tahun lalu, usulan yang diberikan ada 26 poin, sedangkan tahun ini hanya 9 poin.
“Ini menandakan banyak usulan anak-anak yang telah direalisasikan oleh Pemkab Gresik. Salah satunya adalah pembatasan jam kendaraan yang berdampak pada keamanan berkendara, baik itu anak-anak maupun dewasa, dan efeknya telah kita rasakan sendiri, khususnya di Gresik Utara,” ujarnya.
Adapun 9 poin usulan yang diajukan adalah tersedianya fasilitas publik untuk anak tuna daksa, seperti kursi roda di tempat umum, memperketat penerapan zona/ruangan bebas asap rokok, menambah ruang bermain ramah anak, menyediakan tempat rehabilitasi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mengalami perundungan.
Selain itu, juga ada peninjauan dan pengawasan lembaga alternatif serta mengadakan penilaian layak anak di panti asuhan, memberikan akses jalan dan trotoar yang aman bagi anak difabel, pengadaan transportasi layak anak dan memperketat jam operasional kendaraan besar, pengadaan ruang ibadah non-Muslim di setiap sekolah, dan program pelatihan khusus serta program pembelajaran inklusif untuk orang tua.
Untuk mendukung usulan tersebut, lanjut Bu Min, Pemkab Gresik akan menginisiasi desa ramah anak. Menurutnya, desa merupakan titik awal dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak-anak.
“Tahun ini kita akan membentuk desa ramah perempuan dan peduli anak di seluruh kecamatan se-Kabupaten Gresik. Mulai tahun ini akan kita sosialisasikan agar desa menggunakan sebagian anggarannya dalam rangka program ramah perempuan dan peduli anak,” tandas Bu Min.
Kepala Dinas KBPPPA dr Titik Ernawati menambahkan, Musrenbang Anak merupakan salah satu indikator dalam meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA). Seperti yang diketahui, 2023 lalu Kabupaten Gresik mendapatkan penghargaan KLA kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A).
“Penghargaan ini menjadi motivasi kita dalam meningkatkan pelayanan dan fasilitas ramah anak dan perempuan di Kabupaten Gresik,” pungkasnya. (sto)







