SIDOARJO (RadarJatim.id) — Suasana lombat debat yang digelar dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa oleh siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo nampak lebih asyik, lebih menarik, lebih seru dan argumentatif dalam menyampaikan pendapat.
Masing-masing peserta debat, yang diwakili per jenjang kelas juga sangat menguasai materi, lebih tenang dalam menyampaikan pendapatnya, juga tidak terlalu tegang. Walaupun sorak-sorai pendukung dari masing-masing tim juga sangat luar biasa.
Bukan hanya peserta, para supporter pendukung sebelum mulai debat, juga diberikan kesempatan oleh pemandu untuk berorasi, menerikan yel-yel dengan gaya masing-masing. Namun mereka sangat mematuhi tatatertib yang sudah diatur dalam debat.

“Debat ini lebih asyik, seru, luar biasa, lebih menarik. Jadi lebih enak ditonton dari pada debat para Paslon (Pasangan Calon) yang sungguhan. Supporternya juga bisa tertib,” ungkap Kapala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo M. Zainul Arifin, S.Kom MM usai memantau jalannya debat, pada (29/10/2024) siang.
Ia terangkan, menurutnya tradisi di Smamda Sidoarjo dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda akan diikuti dengan kegiatan peringatan Bulan Bahasa. Akan tetapi selama ini diisi dengan berbagai lomba layaknya lomba saat Peringatan 17 Agustus. Namun kali ini digelar Lomba Debat antar kelas untuk mengasah kemampuan, kecerdasan dan kepercayaan diri para peserta.
“Lomba Debat ini ada nuansa pendidikannya. Bahkan lomba debat siswa kami ini lebih seru dari debat Paslon yang sungguhan. Karena anak-anak bisa menguasai materi di setiap tema perdebatan. Jadi lebih asyik dan lebih menarik,” pungkasnya.
Adapun mereka yang juara lomba Debat adalah, juara 1 diraih kelompok siswa kelas 11-1, juara 2 diraih kelompok siswa kelas 12-11 dan juara 3 jatuh kepada kelompok siswa kelas 10 – 10. Tidak hanya Lomba Debat dalam kegiatan selama 2 hari ini juga terdapat tiga juara Best Supporter. Untuk juara 1 diraih Kelas 12 – 11, juara 2 diraih Kelas 11- 6 dan juara 3 diraih Kelas 10 -13.
Salah satu perwakilan peserta, Kelas 11 – 1 yang menjadi juara 1, Mochammad Rafel Saputra mengatakan meski debat itu digelar untuk antar kelas di setiap angkatan, akan tetapi pesertanya para peserta terbaik. Bahkan sampai semi final itu, per angkatan per kelas menunjukan kemampuannya masing – masing yang cukup kuat materinya.
“Padahal temanya semua ditentukan pihak sekolah. Bahkan, hingga babak penyisihan dengan tema diacak tetap banyak peserta lainnya yang juga memiliki kemampuan sangat bagus dan baik,” katanya.
Ia mengaku dalam setiap sesi debat, bersama timnya selalu melaksanakan persiapan. Diantaranya, menyiapkan apa yang menjadi masalah, dilanjutkan mencari datanya untuk mengurai masalahnya. kemudian dilaksanakan tes.
“Kalau ditahap tes itu tidak ada kesulitan dan semua lancar menyampaikan materi, maka kami bersama tim akan siap masuk proses debat itu. Kami akan tampil maksimal dan dengan percaya diri,” ungkapnya.(mad)