GRESIK (RadarJatim.id) — Memanfaatkan momen Nisfu Sya’ban, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Cabang Gresik melakukan panen perdana padi jenis IF-20 dan me-launching pekarangan berkah di persawahan Desa Ketapang Lor, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, Minggu (25/2/2024). Dalam kesempatan itu juga dibagikan 101 bibit delima merah kepada kader pertanian NU kabupaten Gresik.
Padi varietas dengan jenis IF-20 ini adalah penemuan terbaru dari LPPNU Gresik dengan perpaduan atau kombinasi benih dari varietas padi yang lain. Ke depan LPPNU Gresik bisa menjadikan branding pada jenis itu sebagai bentuk penghasil sekaligus produsen beras untuk dipasarkan kepada masyarakat umum, khususnya warga NU.
Moh. Muzaroddin, Ketua LPPNU Cabang Gresik mengatakan, dengan ikhtiar bersama untuk kebersamaan, LPPNU Gresik bisa melakukan panen perdana sekaligus launching pekarangan berkah. Hal itu bertujuan memberikan progres kemanfaatan LPPNU kepada masyarakat terutama warga NU.
“Terutama bagi warga masyarakat yang punya lahan atau pekarangan yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal, monggo kita buat lahan dengan ditanami tanaman atau buah-buahan yang menjadi kebutuhan kita, termasuk tanaman merah delima yang kita bagi pada acara panen raya untuk kalangan kader pertanian di lingkungan LPPNU Gresik,” ujarnya.
Muzaroddin menambahkan, momen ini juga menginisiasi dengan peringatan Harlah ke-101 NU dengan membagikan tanaman delima merah sebanyak 101 pohon kepada badan otonom (Banom) dan warga NU.
“Hal ini juga memberikan tujuan positif untuk ditanam di pekarangan yang nanti akan memberikan manfaat dan keberkahan bagi warga NU,” tambah Muzarrodin.
Sementara Rois Syuriah PCNU Gresik, KH Moh. Farhan, menjelaskan, memasuki abad ke-2 usia NU, pengurus harus bisa mengubah mainset untuk pemikiran, program serta harokah bagi kemanfaatan umat dunia. Hal itu sesuai dengan tagline PBNU yang digagas KH Yahya Kholil Staquf, yakni merawat jagad dan membangun peradaban dunia. Maka, lanjutnya, harapan dan pemikiran, serta konsep ini harus diwujudkan dengan karya nyata pengurus NU.
“Dulu petani dipandang rendah oleh masyarakat kita, jangan sampai anak anak kita menjalani profesi jadi seorang petani. Maka mainset seperti itu harus diubah dengan mencetak kader-kader pertanian milenial yang andal, serta menciptakan kader pertanian yang penuh kreatif dan inovatif yang bisa menjadikan profesi petani sebagai andalan,” tandas Yai Farhan penuh semangat.
Turut hadir pada acara ini di antaranya, Wakil PCNU Gresik KH Ali Afandi, pengurus Ketan Mapan LPPNU Ir Shocheh, Penyuluh Pertanian Ujungpangkah Endang, Kades Ketapang Lor, para kader penggerak pertanian LPPNU, Banom NU, Fatayat, serta Banser Ujungpangkah (fik/sto)







