GRESIK (radarjatim.id) – Pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan proses belajar-mengajar tatap muka di kelas yang belum memungkinkan, tak memupus semangat Siti Huroirohmatin untuk terus mengajar. Semangat mendidik guru TK di Kecamatan Gresik ini bahkan ditempuh dengan “memburu” anak-anak jalanan (Anjal) dan menjadikan tempat terbuka, seperti kawasan terminal angkutan umum sebagai lokasi pembelajaran.
Aktivitas langka itu dijalani Atin, sapaan akrab Siti Huroirohmatin, selama masa pandemi berlansung. Proses pembelajaran yang kini banyak ditempuh dari rumah, dengan berbagai sebab, ternyata belum bisa diikuti oleh sebagian anak.
Karena itu, Atin rela masuk-keluar rumah warga untuk mengajari anak-anak. Bahkan, ia juga rela mengajar anak-anak jalanan di tempat terbuka, misalnya di kawasan terminal angkutan umum di Jalan Gubernur Suryo, Gresik.
“Bagi saya, yang biasa mendidik di TK (Taman Kanak-kanak, Red), pertemuan secara langsung dengan murid itu akan membentuk karakter tersendiri. Sebab, dengan bertemu langsung, seorang guru akan melatih, mendidik, dan mengajar masing masing siswa dengan segala kekurangan dan kelebihannya, ” papar Atin di sela mengajar sejumlah Anjal di kawasan Terminal Gubernur Suryo, Gresik, Sabtu (3/10/2020).
Dikatakan, mengajar Anjal lebih membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dibanding dengan anak-anak pada umumnya. Mereka (Anjal) tidak selalu memiliki waktu yang teratur untuk belajar. Ia mencontohkan, ketika “gerilya” dari rumah ke rumah di kawasan padat, tak jarang ia tak bisa bertemu dengan anak-anak. Sebab, sebagian mereka ikut orang-tuanya ngamen.
Saat keliling nyamperin siswa dari rumah ke rumah, ia juga mendapati beberapa Anjal usia TK dan SD yang lagi asyik bermain. Seketika mereka digiring dan diajak belajar bersama di kawasan terminal. Hanya menggelar spanduk bekas sebagai alas untuk duduk lesehan, mereka diajari mewarna, mengenal anatomi tubuh, juga menyanyi.
Udin, salah seorang siswa SD kelas 2 merasa senang bisa belajar dengan didampingi guru. Sementara orang tuanya nyaris tidak bisa mendampingi selama anaknya belajar. Selain sibuk mencari duit di jalanan dengan cara mengamen atau meminta-minta, orang tuanya juga tidak punya kemampuan dan telaten dalam mendampingi anak belajar.
”Saya sudah kangen dengan teman-teman, dengan bu guru, dengan pak guru, kangen dengan belajar di kelas kayak dulu lagi. Kalau disuruh belajar di rumah dan tidak didampingi bu guru yang sabar, mending bermain di terminal atau sekalian saja ikut ngamen, dapat duit untuk njajan,” ujar Udin.
Salah seorang wali murid, Joko, mengaku senang dan gembira dengan anak-anak jalanan ini bisa belajar dan dibimbing oleh Bu Atin. ”Bu guru TK ini orangnya sabar, dekat dengan anak-anak. Bu Atin juga mau mendatangi anak-anak baik di rumah maupun di tempat bermain, dan gratis lagi. Sehingga kami para orang tua yang tidak sempat mengawasi anak-anak, menjadi sangat terbantu,” tuturnya. (rj2/Red)







