GRESIK (RadarJatim.id) — Pada Mei 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Kabupaten Gresik sebesar 2,84 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,60. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran itu, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,64 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,84 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,26 persen; kelompok transportasi sebesar 1,40 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,31 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,46 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,15 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 6,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,72 persen; dan kelompok rekreasi, olah raga, dan budaya sebesar 0,09 persen,” papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Gresik, Ir Indriya Purwaningsih, MT, di kantornya, Senin (3/6/2024).
Di sisi lain, pada Mei 2024 secara month to month (m-to-m) Kabupaten Gresik mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,71 persen. Disebutkan, komoditas cabai rawit dan beras menjadi penyumbang deflasi secara bulanan (month-to-month/MtM) terbesar pada Mei 2024.
“Pada Mei 2024, cabai rawit mengalami deflasi sebesar 24,67 persen. Sedangkan beras mengalami deflasi sebesar 2,23 persen. Keduanya menyumbang deflasi masing-masing 0,08 persen,” jelas Indriya.
Indriya juga menambahkan, penyumbang deflasi utama pada bulan Mei 2024 (MTM) dari komoditas ikan mujair, dan kendaraan sewa/rental sebesar 0,05%. Sementara penyumbang utama inflasi pada bulan Mei 2024 (YtY) dan (YtD) berasal dari komoditas beras dan bawang merah. (sto)







