GRESIK (RadarJatim.id) – Luar biasa, program Coaching Kewirausahaan Mahasiswa yang dikembangkan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) mampu menghasilkan produk yang bisa menembus pasar ekspor, khusunyanya ke Jepang. Program yang diinisiasi oleh Tim Hibah ISS-MBKM Program Kompetisi Kampus Merdeka UMG ini diikuti 27 mahasiswa dengan 15 kelompok projek usaha.
Produk yang dibuat oleh para mahasiswa itu berupa makanan ringan (snack), olahan ikan, brownis kering, keripik, makanan khas Gresik, serta aneka produk kreatif lainnya. Menariknya, dan menjadi fenomena yang luar biasa, di akhir program coaching yang berlangsung September – awal Desember 2022, produk karya mahasiswa UMG ini ternyata mampu menembus pasar ekspor, yakni ke Jepang (Halal Global Solution.Co.Ltd).
Prosesi pelepasan ekspor yang berlangsung di kampus UMG pada 26 Desember 2022 itu, di antaranya dihadiri oleh Rektor UMG Nadhirotul Laily, SPsi, MPsi, Psikolog dan jajarannya, Kepala ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) Jepang, Kepala Bea Cukai Gresik yang diwakili oleh Kepala Bagian Penyuluhan, perwakilan buyer, juga Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Jawa Timur.

Rektor UMG, Nadhirotul Laily, SPsi, MPsi, Psikolog, sangat mengapresiasi dan mendukung program coaching kewirausahaan itu. Pasalnya, kegiatan tersebut sejalan dengan visi-misi UMG, yakni membentuk mahasiswa berjiwa entrepreneurship yang Islami. Dikatakan, kegiatan ini baru tahapan awal bagi mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses di masa mendatang.
“Saya berharap, langkah awal yang bagus ini akan mampu menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang kuat, sehingga kelak melahirkan para pebisnis andal dari kampus ini,” ujar Rektor Nadhirotul Laily.
Kepala Indonesia Trade Promotion Center Jepang, Dicky Farabi, banyak menyampaikan informasi terkait kondisi pasar di Jepang, khususnya kondisi budaya di Jepang. Ia juga memberikan gambaran seputar pasar di negeri Sakura itu, terkait siapa saja user atau calon konsumen yang bisa dibidik sebagai calon buyers.
Sementara Perwakilan Halal Global Solution.Co.Ltd, Dodi Kurniawan menyampaikan tata cara serta persayaratan yang harus dipenuhi untuk bisa menembus pasar di Jepang, terutama terkait kelengkapan dokumen ekspor. Ia juga memberikan gambaran umum terkait calon konsumen yang akan menjadi sasaran pemasaran.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Jawa Timur, Desak, menyatakan mendukung penuh kegiatan mahasiswa dalam berwira usaha. Bahkan, lanjutnya, BSN memastikan siap memfasilitasi serta memberikan bimbingan untuk pengurusan legalitasnya. Ia juga memberikan motivasi kepada mahasiswa sebagai generasi penerus untuk selalu mandiri dalam menjalankan usaha.
Kepala Bea Cukai Gresik yang diwakili oleh Kepala Bagian Penyuluhan Bea Cukai, Eko, menyinggung prosedur dan tata cara ekspor. Ia menyarankan, dalam menjalani bisnis global, pelaku hendaknya berkoordinasi dengan berbagai stake holder, terkait produk yang akan diekspor. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang yang mungkin selama proses ekspor berlangsung.
Di sisi lain, Eko juga memberikan apresiasi kepada UMG, karena sudah menginisisasi dalam melakukan kegiatan ekspor produk di kalangan pendidikan. Secara khusus ia menyatakan bersedia mendukung kegiatan, baik sosialisasi ataupun kuliah tamu di UMG berkaitan dengan ekspor produk yang dihasilkan para mahasiswa UMG.
Tak ketinggalan, Mentor Coaching Kewirausahaan, Arso, yang juga owner CV Bolu Ketan Mendut, menyampaikan, kegiatan itu berjalan lancar karena adanya dukungan penuh dari pihak mahasiswa, kampus, serta mitra yang terlibat. Menurut dia, kegiatan ini masih merupakan tahapan awal dalam memasuki dunia bisnis.
Namun ia mengapresiasi para mahasiswa binaannya, karena telah mampu memunculkan minat dan bakat dalam berwirausaha. Ia yakin, dengan kemauan keras dan terus belajar, suatu saat mereka akan tumbuh menjadi pebisnis andal.
“Masih perlu pengembangan lebih lanjut terkait produk mahasiswa. Tapi, dengan jiwa berwirausaha yang kuat, nantinya akan lahir pelaku bisnis yang kuat pula,” ujarnya. (*/rj2)







