GRESIK (RadarJatim.id) – DPD Partai Golkar Kabupaten Gresik masih menunggu penjadwalan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) dari DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) yang akan menjadi ajang tonggak pergantian kepemimpinan Golkar Gresik. Meki demikian, beberapa figur telah bermunculkan ke ranah publik untuk berkontestasi sebagai ketua yang saat ini dijabat Ahmad Nurhamim.
Beberapa nama yang sempat muncul ke publik, khususnya di internal partai beringin ini, adalah Andi Fajar Yulianto yang kini menjabat sebagai Wakil Ketu DPD Golkar Gresik. Advokat senior di Gresik ini diperkirakan akan bersaing ketat dengan beberapa kader Golkar lainnya untuk running berebut kursi ketua Golkar Gresik dalam momen Musda.
Kandidat lain yang juga muncul di ranah publik adalah Anis Ambiyo Putri (Ketua KONI Gresik yang juga kader Golkar dari sayap SOKSI), Asroin Widyana (anggota DPRD Gresik), Atek Riduwan (Sekretaris Golkar Gresik, anggota DPRD Gresik), Wongso Negoro (anggota DPRD Gresik), Khusnul Fiqhan (anggota DPRD Gresik), dan Mifta Kholil (Wakil Bendahara Golkar Gresik).
Dihubungi di kantornya, Selasa (10/6/2025), Andi Fajar Yulianto, menyatakan, bahwa dirinya siap berkontestasi mengisi posisi ketua Golkar Gresik dalam forum Musda. Pengalamannya di kepengurusan Golkar dan beberapa organisasi, katanya, merupakan modal yang bisa jadi pertimbangan para pemilik suara untuk mendukungnya.
“Inya Allah, siap memajukan dan mengembangkan Partai Golkar di Gresik. Tentu perlu dukungan maksimal dari para kader lainnya, karena Golkar itu organisasi modern yang perlu kerja kolegial bersama,” ujar Fajar, seraya menambahkan, komunikasi intens kini dilakukan dengan sejumlah pengurus kecamatan, organisasi sayap, juga pengurus Golkar Gresik dan Jatim sebagai pemilik suara dalam Musda.
Sebelumnya, kandidat lainnya, Wongso Negoro, mengaku telah memiliki syarat, baik secara administratif maupun kapasitas sebagai kader, untuk bisa maju sebagai bakal calon ketua Golkar Gresik. Karena itu, anggota DPRD Gresik dari Fraksi Golkar ini menyatakan siap untuk running dalam kontestasi Musda Golkar Gresik.
“Sudah, semua syarat sudah saya kantongi,” tandas Ketua Komisi II DPRD Gresik ini kepada awak media.
Ia tambahkan, kini dirinya terus menjalin komunikasi dengan pemilik suara dalam Musda, baik pengurus kecamatan (PK), organisasi sayap (Orsa) maupun pengurus DPD Golkar Gresik dan Jatim.
“Salah satu klausul untuk bisa maju dalam pra-pencalonan pada Musda adalah dapat dukungan pengurus PK sekurang-kurangnya 30 persen secara tertulis. Makanya, saya intens membangun komunikasi dengan pengurus PK dan pemilik suara dalam Musda lainnya,” tandas Wongso.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Gresik, Ahmad Nurhamim, menyatakan siap menggelar Musda. Cuma, lanjut Wakil Ketua DPRD Gresik ini, pihaknya masih menunggu penjadwalan pelaksanaannya dari DPD Golkar Provinsi Jatim. Meski demikian, periapan teknis, misalnya membentuk panitia pengarah (SC/Steering Committee) dan dan panitia pelaksana (OC/ organizing committee) tengah digodok bersama penguru lain.
“Begitu juklak berisi penjadwalan dari DPD Jatim turun, kami langsung klik dan jalan,” kata Anha, sapaan akrab Ahmad Nurhamim.
Ia memperkirakan, penjadwalan dari DPD Golkar Jatim turun pada Juni ini, sehingga Musda Golkar Gresik bisa dilaksanakan pada Juli atau Agustus 2025. Meski demikian, secara teknis ia memastikan, bahwa prosesi demokrasi lima tahunan ini akan berjalan lancar. Hal itu ia sampaikan, mengingat Golkar merupakan partai dengan reputai dan pengalaman dalam menyiapkan suksesi kepemimpinan di organisasi.
“Dengan reputasi itu, saya berpesan kepada para bakal calon yang nantinya lolos verifikasi dan ditetapkan sebagai calon, junjunglah profesionalitas dalam berorganisasi dan hindari politik uang (money politics) dalam meraih dukungan suara,” pungkas Anha. (har/sha)