GRESIK (RadarJatim.id) — Kontes Bandeng Kawak berakhir pada Senin (8/4/2024) malam jadi puncak kegiatan Pasar Bandeng yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik tahun ini. Tradisi tahunan yang dihelat sejak 6 April 2024 itu menjadi simbolisme Kabupaten Gresik sebagai kawasan perdagangan, keagamaan, dan pertanian-perikanan.
Selain Kontes Bandeng Kawak, dalam rangakaian Pasar Bandeng ini juga digelar Pasar Rakyat, yang masyarakat sekitar dapat menikmati makanan gratis yang telah disediakan. Hal ini tentu menjadi lahan subur untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama pelaku UMKM.
“Pasar Bandeng ini memiliki dampak secara umum, karena mengundang banyak sekali UMKM yang berjualan di sekitar Pasar Bandeng,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat memberikan sambutan, Senin (8/4/2024) malam.
Secara geografis, Kabupaten Gresik memiliki wilayah darat dan laut, serta kepulauan Bawean. Juga ada beberapa aliran sungai dan anak sungai, seperti dari Bengawan Solo dan Kali Lamong. Hal ini menjadikan potensi perikanan sangat besar, baik perikanan budidaya maupun tangkap.
Menurut data BPS Kabupaten Gresik, pada 2023 sebanyak 164.866.985 kilogram ikan dihimpun dari hasil tangkap dan budi daya, terbanyak dari Ujungpangkah dan Duduksampeyan. Jumlah ini meningkat dari tahun 2022 yang tercatat sebanyak 162.492.654 kilogram. Dari jumlah itu, di tahun 2023 sebanyak 152.917.475 kilogram merupakan hasil perikanan budi daya, sedangkan sebanyak 11.949.510 kilogram adalah hasil ikan tangkap di laut.
Peningkatan produktivitas perikanan, dari sisi kebijakan pemerintahan diwadahi melalui Nawa Karsa Gresik Agropolitan, khususnya sektor perikanan. Menurut catatan Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, untuk capaian Nawa Karsa Agropolitan Perikanan, jumlah penerima manfaat aplikasi Program Go Tani Perikanan hingga tahun 2023 terealisasi 2.632 orang, melampaui dari target awal 1.195 orang. Rinciannya, sebanyak 2.516 nelayan dan 116 pembudi daya ikan.
Sementara jumlah nelayan kecil yang meningkat kapasitasnya melalui Program Nelayan Gresik Berdaulat, terealisasi 76 nelayan hingga tahun 2023. Bentuknya berupa diversifikasi alat tangkap, akses permodalan, kelembagaan, dan penguasaan teknologi pemantauan cuaca laut.
Untuk pembangunan Teknopark Berbasis Minapolitan, hingga tahun 2023 terealisasi di 2 lokasi. Keduanya adalah Kampung Bandeng di desa Pangkahwetan, Kecamayan Ujungpangkah sudah resmi ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kelautan Nomor 64 Tahun 2021 sebagai Kampung Bandeng Nasional. Selain itu, Dinas Perikanan dan Kelautan juga telah mengembangkan Kampung Windu di Desa Kemudi, Kecamatan Duduksampeyan.
Selain itu, juga telah berhasil dilakukan pembangunan sarana dan prasarana perikanan sebanyak 81 unit, mencakup rumah produksi, normalisasi saluran, hingga peralatan penunjang di Kampung Bandeng. Kabupaten Gresik juga mendapatkan hibah berupa Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Sidayu yang berguna untuk meningkatkan nilai tambah ikan bandeng melalui pengolahan pascapanen.
Dari sisi pencapaian target kinerja Dinas Perikanan, terjadi peningkatan produksi perikanan baik perikanan tangkap maupun budi daya. Angka konsumsi ikan di Kabupaten Gresik tercatat cukup baik di angka 43,07 kilogram per kapita per tahun di tahun 2022.
Bupati Yani berharap dengan beragam program dan capaian Nawa Karsa, sekaligus konservasi budaya, seperti tradisi Pasar Bandeng bisa menjaga spirit agro-ekonomi. “Semoga para petani ikan tetap semangat dalam budi daya ikan,” ujarnya. (sto)







