TULUNGAGUNG (RadarJatim.id) — Beredarnya logo plesetan dari ‘Nahdhatul Ulama (NU)’ menjadi ‘Ulama Nambang (UN)’ memantik kecaman keras dari Pimpinan Cabang NU Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Selain layak diproses hukum, pelakunya layak mendapat peringatan dari Tuhan.
Kecaman keras itu merespon beredarnya logo plesetan NU itu di media sosial belakangan ini. Bahkan, seorang warga Nahdliyin asal Surabaya, Ali Mahfud (50) melaporkan pengunggah logo plesetan tersebut ke polisi. Sebagaimana diketahui, pengunggah logo atau lambang NU yang diplesetkan menjadi ‘Ulama Nambang’ adalah akun X@pasifisstate. Mahfud melaporkan akun tersebut ke Polrestabes Surabaya dan sudah diterima sesuai laporan bernomor: LPM/236/VI/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
Menurut Ketua PCNU Kabupaten Tulungagung, KH Abdul Hakim Mustofa, beredarnya logo plesetan tersebut sangat menghina dan melecehkan NU. Karena itu, ia mengecam keras pelakunya dan berharap secepatnya da proses hukum.
“Semoga orang semacam itu segera mendapat peringatan dari Allah SWT. Terserah Allah dalam bentuk apa peringatan itu. Saya yakin PBNU juga akan bertindak terkait hal itu. Andai kata saya tahu siapa dia, apa lagi semisal dia orang Tulungagung, pasti saya panggil ke kantor PCNU (Tulungagung),” ujar Kiai Hakim, Jumat (21/6/2024).
Senada dengan Kiai Hakim, Komandan Banser Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Ahmad Ngimron juga memberikan kecaman keras atas ulah tidak bertanggung jawab pihak yang mengubah logo NU dengan memplesetkan menjadi ‘Ulama Nambang’, serta keseluruhan logo yang diubah.
Ngimron menjelaskan, bahwa logo atau lambang NU tidak sembarangan dibuat oleh para muassis (pendiri) NU. Logo itu dibuat melalui istikharah serta memohon petunjuk dari AllAh Yang Maha Mencipta.
“Kami sangat mengecam keras adanya pemlesetan oleh oknum yang berani mengubah logo NU dengan variasi–variasi gambar, serta tulisan yang sangat tidak pas dan sangat menyinggung marwah besar Nahdhatul Ulama. Termasuk di dalamnya mengubah gambar bola bumi yang diganti gambar eskavator adalah sangat menistakan terhadap organisasi NU,” ungkapnya geram. (Maliq)