SURABAYA (RadarJatim.id) – Sebuah langkah besar baru saja diambil oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU) Jawa Timur dalam dunia akademik. Dalam workshop kepenulisan dan pengelolaan jurnal, sebanyak 12 kader IPPNU kini siap menjadi kontributor paper untuk Journal of Islamic Youth (JIY).
Workshop yang digelar di Surabaya pada Minggu (9/3/2025) malam itu bukanlah sekadar pelatihan biasa, melainkan fase awal menuju terbitnya jurnal ilmiah yang diharapkan mampu menembus indeksasi bereputasi, termasuk Scopus.
Ketua PW IPPNU Jatim, Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah, mengungkapkan, workshop ini bukan hanya ajang transfer ilmu, tetapi juga bentuk investasi jangka panjang dalam membangun tradisi akademik di tubuh organisasi ke-NU-an.
“Hari ini, kita tidak hanya berbicara tentang jurnal, tetapi juga membangun ekosistem keilmuan yang lebih kuat di IPPNU. Kami ingin mencetak kader yang tidak hanya aktif di organisasi, tetapi juga memiliki kontribusi akademik nyata melalui penelitian dan publikasi ilmiah,” ujar Aisyah.
Ketua Asosiasi Relawan Jurnal LPTNU (ARJUNU), Dr Fifi Khoirul Fitriyah, mengungkapkan, banyak jurnal gagal mencapai indeksasi tinggi, bukan karena kurangnya artikel, tetapi karena lemahnya kualitas dan konsistensi dalam pengelolaan. Artikel, menurut ketua ARJUNU, di dalamnya harus memiliki kebaruan, metodologi yang jelas, dan kontribusi signifikan bagi keilmuan.
“Menulis artikel ilmiah bukan sekadar menyusun kata-kata, tetapi membangun argumen berbasis riset yang kuat. Jika kita ingin jurnal ini terindeks di Sinta, bahkan Scopus, maka standar ini harus kita penuhi sejak awal,” jelasnya.
Ia juga memberikan tantangan kepada para peserta untuk mulai menulis dan menyiapkan paper mereka agar bisa diterbitkan di edisi JIY mendatang. Hasilnya, 12 kader IPPNU kini siap berkontribusi sebagai embrio kontributor paper, sebuah langkah awal menuju reputasi akademik yang lebih besar.
Keseriusan PW IPPNU Jatim dalam mengembangkan jurnal ilmiah juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) bersama ARJUNU. Kesepakatan ini menegaskan komitmen kedua belah pihak dalam mendampingi pengelolaan JIY agar bisa mencapai standar akademik tertinggi.
Dwi Marta, Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Keilmuan PW IPPNU Jatim, menyebut bahwa ini adalah momentum penting bagi kader IPPNU untuk terlibat lebih jauh dalam dunia riset.
Ke depan, IPPNU Jatim menargetkan, JIY dapat mencapai akreditasi nasional hingga internasional. Dengan dukungan ARJUNU dan komitmen para pengelolanya, optimisme itu kini bukan sekadar wacana, melainkan visi yang mulai terbentuk.
“Hari ini kita memulai perjalanan panjang. Namun satu hal yang pasti, jika kita terus menjaga kualitas, disiplin, dan konsistensi, bukan tidak mungkin JIY suatu hari nanti akan sejajar dengan jurnal-jurnal bereputasi lainnya,” pungkasnya. (rul)







