GRESIK (RadarJatim.id) — Tim Melek Industri Santri Nusantara Bersatu (SNB) Bedanten, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa Timur kembali menggelar Diklat pengelasan, Senin (19/8/2024). Itu dilakukan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang pengelasan, sehingga kelak mampu mengisi dunia industri di Gresik, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Kegiatan pelatihan pengelasan SMAW kali ini memasuki angkatan ke-6 yang merupakan hasil kerja bareng Tim Melek Industri SNB bersama BDI Surabaya Kemenperin RI dan Workshop PT Ahmad Putra Indo Karya (APIK).
Diklat pengelasan SMAW yang dilaksanakan di workshop PT APIK, Jalan Roomo, Kecamatan Manyar ini diikuti 25 orang, dari hasil seleksi dan sreaning ketat calon peserta lebih dari 110 orang di berbagai daerah Kabupaten Gresik. Selama 13 hari ke depan, para peserta akan digembleng untuk menguasai bidang pengelasan.
Pembina Tim Melek Industri Santri Nusantara Bersatu (SNB) Lestari Widodo menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir, di antaranya mulai dari Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya Kemenperin RI, PT BKMS JIIPE, juga PT Xinyi.
“Saya juga sampaikan terima kasih tak terhingga, khususnya para penggerak Tim Melek Industri, relawan pekerja santri, termasuk para peserta dari berbagai desa, kecamatan yang menyebar di Kabupaten Gresik,” ucap Kang Widodo, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut Kang Widodo mengajak menjadi tuan rumah yang baik, dengan penyiapan SDM manusia yang baik pula. Dengan demikian, ke depan bisa mengikuti dinamika industrialisasi yang ada saat ini, dengan penuh percaya diri, cakap, siap dan juga berkompetensi.
“Penyiapan SDM berkompetensi, melalui pelatihan yang bekerja sama dengan Balai Diklat Industri Surabaya Kemenperin RI kali ini, saya berharap para peserta mengikutinya dengan baik dan fokus. Supaya ke depan, mereka bisa mengimplementasikan ilmu yang di dapat untuk bekal masuk di dunia industri,” pintanya serius.
Kepala Desa Bedanten Abdul Majid, memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Tim Melek Industri yang dikomandani Kang Lestari Widodo. Berbagai ikhtiar istiqomah dilakukan untuk menyiapkan SDM agar bisa diterima bekerja di KEK Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) atau Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu.
“Alhamdulillah, sudah banyak warga Desa Bedanten yang diterima bekerja di KEK JIIPE, salah satunya di PT Freeport Indonesia,” ujarnya.
Sementara Direktur PT APIK, Ahmad Anang Sani, juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang hadir atas terselenggarakannya kegiatan kali tersebut. Di antaranya dari Tim Melek Industri, BDI Surabaya Kemenperin RI, BKMS JIIPE, juga PT Xinyi.
“Saya sebagai pemilik workshop di PT APIK merasa bangga dan apresiasi sekali. Semoga dengan terjalinnya kerja sama yang baik, ke depan bisa lebih baik dan semakin sukses serta bermanfaat pada masyarakat di Kabupaten Gresik,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Perwakilan dari BKMS JIIPE, Yudi Darjanto, memberikan apresiasi terkait adanya kegiatan yang secara istiqomah dilaksanakan oleh Tim Melek Industri. Semua itu, katanya, dalam rangka penyiapan SDM masyarakat yang berkompetensi.
“Apresiasi yang sangat tinggi, kami sampaikan, bahwa kegiatan semacam ini, merupakan wujud nyata dan konkret, sehingga nantinya bisa memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan dengan pembekalan attitude, skill, knowledge yang berkompetensi,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Retna Erry Triana, dari Balai Diklat Industri Surabaya Kemenperin RI, juga mengucapkan terima kasih atas terselenggarannya Diklatr tersebut.
“Kepada Pak Widodo dan Tim Melek Industri, sebagai mitra kerja kami, kami sampaikan apresiasi yang tinggi. Untuk kesekian kalinya, hingga angkatan ke-6, semua berjalan lancar dan out put-nya sangat bermanfaat ke warga masyarakat,” ungkapnya.
Dijelaskan, misi dari BDI dalam setiap kegiatannya mempunyai tujuan, yaitu menciptakan kebutuhan calon tenaga kerja industri, yang berkompetensi, dan termasuk dalam rangka mengurangi angka pengangguran. (sto)







