BANYUWANGI (RadarJatim.id) — Setiap hari Minggu antara pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, Asa Firza selaku pengelola Perpustakaan Keliling KEPALING (Kendaraan Perpustakaan Keliling) ini selalu standby di ruang terbuka hijau (RTH) Maron Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Pria yang telah dikaruniai 3 anak ini juga mengelola Rumah Baca Asa di tempat tinggalnya yang berdomisili di Dusun Canga’an Desa Genteng Wetan. Para peminjam buku terkadang ada juga yang langsung ke rumah bacanya tersebut.
“Saya sekitar jam 7 pagi sudah di RTH ini. Biasanya anak-anak dan ibu-ibu yang habis senam pagi, ada yang lantas mampir menggambar, mewarnai dan bermain, juga ada yang mampir membaca buku di sini. Kurang lebih 50 orang secara bergantian hingga siang. Begitu juga dari daerah luar Genteng yang kunjung ke sini,” ujar Asa, Minggu (30/1/2022).
“Hari Sabtu siang sampai sore terkadang saya juga keliling ke tempat lain, seperti di Cluring, Gambiran, dan sekitarnya. Biasanya berbarengan jika ada event pertunjukkan seni kedaerahan gitu,” imbuh pria yang sekaligus sebagai pengelola Perpustakaan SMPN 1 Genteng hingga sekarang.
Salah seorang pengunjung, Retno Dwi Lestari, mengaku suka membaca di perpustakaan keliling ini, karena dia bisa santai membacanya di alam terbuka.
“Saya suka baca di alam terbuka seperti RTH ini. Selepas olah raga, minum es sembari baca-baca novel, mantap sekali di sini,” aku Retno yang siswi SMA Genteng.
Lain lagi pengakuan Burhan. Siswa SMK ini mengatakan, dia suka baca di perpus keliling ini karena Asa Firza menerapkan sistem persahabatan dan saling percaya jika buku-bukunya di pinjam.
“Mas Asa tidak pernah menagih gitu., serta tidak perlu ada kartu peminjam. Tapi selama ini tidak pernah ada Mas Asa menanyakan buku yang telah dipinjamkan. Mereka selalu mengembalikan layaknya persahabatan,” terang Burhan.
Kemudian Asa Firza sedikit menambahkan, jika dirinya menjalankan pengabdi literasi melalui perpustakaan keliling ini sudah dijalaninya sejak 10 tahun silam. Saat itu dia bekerja sebagai Pengelola Perpustakaan di SMP Bustanul Makmur Genteng.
Buku-bukunya didapatkan di antaranya dari hibah masyarakat, dukungan dari Perpustakaan Nasional RI, para relawan PBI (Pustaka Bergerak Indonesia), Komunitas 1001 Buku hingga donasi dari teman-teman media sosial.
“Rutinitas ini dimulai dari tahun 2012. Dulunya hanya pakai tobos kain, kayak pedagang pakaian keliling gitu. Namun sejak tahun 2017 ada armada motor roda tiga ini yang masih eksis bergerak menumbuhkan minat baca masyarakat Genteng dan sekitarnya. Doakan saya sehat dan ikhlas selalu ya,” pungkas Asa. (hsn)