GRESIK (RadarJatim.id) — Untuk memaksimalkan bimbingan, pelatihan, dan pendampingan bagi warga anak jalanan (anjal) di kawasan terminal Gubernur Suryo, Gresik, para pembimbing melakukan studi banding ke “Lembah Tumpang ” Malang Selatan, Kamis (24/2/2022). Studi banding fokus terkait pengelolaan potensi wisata alam di daerah tersebut.
“Kami para pembimbing di Rumah Belajar Anjal sangat perlu belajar tentang tata kelola pariwisata desa. Dan, kami kepingin memberikan pembelajaran kepada anak-anak terkait eco turism,” ujar Koordinator Pembimbing Anjal Gubernur Suryo, Ustadzah Iin Budiarti, saat dihubungi Jumat (25/2/2022).
Kebiasaan dari siswa anjal setelah jam sekolah atau belajar secara daring (online), kata Iin, biasanya anak-anak yang keliling ngamen. Ada juga yang mengemis, sehingga banyak yang tidak hadir di kelas bimbingan, karena mereka langsung ke lapangan untuk ngamen dan atau ngemis.
Karena itu, katanya, para pembimbing memiliki ide untuk mengembangkan potensi yang ada, di antaranya memoles lingkungan di kawasan terminal Gubernur Suryo –yang selama ini dijadikan base camp anjal. Harapannya, setelah mendapat sentuhan artistik, lokasi ini kelak menjadi magnet bagi masyarakat.
Tidak hanya itu, nantinya diharapkan berdampak pada bangkitnya pengelolaan usaha kecil menengah (UKM) untuk mengembangkan produknya. Di antaranya bisa menjadi sentra produksi sovenir dan oleh-oleh khas Gresik. Kalau hal itu bisa diwujudkan, dampak positifnya bisa membanttu masyarakat di sektor pengembangan perekonomian, meski dalam skala relatif kecil.
“Saat pandemi begini, aktivitas kita dibatasi untuk menghindari kerumunan. Namun, kebutuhan pokok untuk bertahan hidup harus dijalani, sehingga perlu adanya perubahan pola pikir, pola hidup sehat, dan kreatif memunculkan ide untuk menghasilkan uang,” pungkasnya. (sho)







