GRESIK (RadarJatim.id) – Perpustakaan “Cahaya Ilmu” Desa Betoyo Kauman, Kecamatan Manyar, keluar sebagai juara I Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan se-Kabupaten Gresik 2023. Kepastian juara itu diperoleh setelah dewan juri melakukan rapat rekapitulasi atas penilaian akhir para peserta di kantor Dinas Perpustakan dan Kearsipan (Disperpusip) Gresik, Selasa (7/11/2023).
Di hadapan 3 juri yang terdiri atas Sri Rahayu, SSos, Pustakawan Ahli Madya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur; Suhernik, SSos, MSi (Ikatan Pustakawan Indonesia Jawa Timur); dan Drs Suhartoko (Jaringan Literasi Indonesia/Jalindo), 4 perpustakaan finalis, Selasa (7/11/2023) harus menjalani penilaian akhir, berupa penayangan profil perputakaan dalam tayangan video dan presentasi oleh masing-masing kepala perpustakaannya.
Tidak hanya presentasi, masing-masing tim pustakawan finalis itu harus menghadapi sejumlah pertanyaan dari ketiga juri tersebut. Adapun keempat perpustakaan finalis itu adalah: Perpustakaan “Cahaya Ilmu” Desa Betoyo Kauman Kecamatan Manyar, “Sanggar Niti Atmojo” Desa Betiting Kecamatan Cerme, “Rumah Pintar” Desa Kesamben Kulon Kecamatan Wringinanom, dan “Mutiara Ilmu” Desa Tulung Kecamatan Kedamean.
Pekan sebelumnya, para peserta harus menjalani pemeriksaan administrasi dan kunjungan langsung ke lokasi perpustakaan oleh dewan juri. Setelah menjalani presentasi dan tanya jawab dengan para juri, nilai tertinggi akhirnya diraih Perpustakaan “Cahaya Ilmu” Desa Betoyo Kauman Kecamatan Manyar dengan total nilai 1.032, jauh mengungguli peserta lainnya dan dinobatkan sebagai juara I.
Posisi juara II diraih oleh Perpustakaan “Sanggar Niti Atmojo” Desa Betiting Kecamatan Cerme dengan nilai 864. Perpustakaan “Rumah Pintar” Desa Kesamben Kulon Kecamatan Wringinanom menempel ketat pada posisi juara III dengan total nilai 839. Sementara Perpustakaan “Mutiara Ilmu” Desa Tulung Kecamatan Kedamean meraih juara IV dengan nilai 687.
Ditemui seusai final dan pengumuman juara, Kepala Dinas Perpusip Gresik Budi Raharjo, SH, SSos, mengatakan, lomba perpustakaan desa/kelurahan se-Kabupaten Gresik digelar sebagai ikhtiar untuk mengembangkan peran perpusatakaan, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di desa atau kelurahan masing-masing.
Harapannya, keberadaan perputakaan benar-benar memberikan manfaat dan menjadi sarana yang men-support agar mayarakat melek literasi, khususnya pada pembiasaan atau gemar membaca. Karena itu, masing-masing pengelola perpustakaan di masing-masing desa dan kelurahan bisa berlomba untuk memberikan layanan terbaik. Ini bisa dilakukan dengan terus menambah koleksi buku, baik cetak maupun digital, juga sarana-prasarananya.
“Bagaimana membuat pengunjung betah di perpustakaan dengan koleksi buku yang beragam. Itulah yang harus dilakukan para pustakawan. Jadikan keberadaan perpustakaan sebagai rumah kedua dan media atau sarana yang memberikan manfaat riil dalam membantu mencerdaskan masyarakat,” ujar Budi. (sto)







