BANYUWANGI, – Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara angkat bicara soal merosotnya harga cabai.
Kini, dengan adanya merosotnya harga cabai itu, petani di Banyuwangi mengaku resah
Bahkan dengan menurunnya harga cabai ini membuat petani merugi dan nyaris tak dapat keuntungan dari hasil panennya.
Menanggapi hal itu, DPRD Kabupaten Banyuwangi meminta pemerintah daerah untuk melakukan pengendalian harga komoditas cabai.
Sebab, harga jual cabai mengalami penurunan. Cabai merah besar di tingkat petani dibadrol murah dibawah Harga Pokok Produksi (HPP) yakni sebesar Rp 15 ribu per kilogram.
Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, mengaku prihatin atas anjloknya harga kebutuhan dapur tersebut.
Menurutnya, persoalan ini harus segera dicarikan jalan keluar agar tidak menimbulkan masalah.
“Kami meminta dengan tegas Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan harus hadir untuk mencari solusi dan menstabilkan harga cabai merah besar, agar para petani tidak merugi,” kata pria yang akrab disapa Made itu.
Made menginstruksikan Komisi II DPRD segera memanggil Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) serta pihak terkait lainnya untuk melakukan pembahasan dan mengatasi bersama-sama persoalan ini.
“Nanti ketika mereka hadir bisa dicari solusinya, melalui pihak ketiga atau jalan lain yang terbaik untuk petani,” ujar politisi dari PDI Perjuangan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Siti Mafrochatin Ni’mah juga berharap pemerintah segera mengambil tindakan.
Sebab ia pun prihatin dengan nasib petani saat harga cabai turun seperti saat ini. Terlebih biaya perawatan dan pupuk juga mahal.
“Kami berharap pemerintah dapat menstabilkan harga atau mungkin mencarikan solusi lain, seperti adanya industri yang dapat menampung cabai saat panen raya dengan mengembangkan teknologi hasil pertanian seperti cabai kering dan bubuk,” pungkas Ni’mah.***