SURABAYA (RadarJatim.id) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa terus fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Jatim. Khofifah lebih pilih memberikan beasiswa dibandingkan mengirim pelajar bermasalah ke barak militer.
Pengamat Politik Universitas Indonesia, Meidi Kosandi menerangkan, Khofifah mempunyai langkah strategis untuk meningkatkan mutu dan kualitas SDM Jatim dengan memberikan beasiswa. Menurutnya, demi menyambut Indonesia Emas 2045, hal tersebut patut didukung dan diapresiasi.
“Beasiswa pendidikan yang diberikan Khofifah terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Jawa Timur saya kira merupakan hal yang baik,” kata Meidi.
Meidi melanjutkan, beasiswa tersebut menjadi faktor krusial agar kualitas SDM Jatim bisa lebih siap menyongsong Indonesia Emas ke depan. Menurutnya, tidak ada kata terlambat bagi Khofifah untuk terus menguatkan sektor pendidikan.
“Untuk menjadi bangsa yang maju, apalagi dengan cita-cita kita mencapai Indonesia menjadi negara industri maju pada 2045, sangat diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas,” tambahnya.
Maka dari itu, Meidi menegaskan, kebijakan beasiswa tersebut harus punya peran strategis terhadap tantangan pendidikan. Hal itu lantaran ke depan, pendidikan dan sektor industri akan saling berkaitan satu sama lain.
“Beasiswa tersebut harus menjadi bagian dari kebijakan strategis di bidang pendidikan yang interlinked dengan pengembangan industri agar lebih bermanfaat,” pungkasnya.
Sebelumnya, ramai polemik pengiriman anak yang dianggap nakal dan bermasalah ke pendidikan khusus. Khofifah memandang hal tersebut tidak perlu lantaran setiap anak lahir ke dunia dalam keadaan suci.
“Anak-anak itu terlahir fitrah. Itu bukan saya yang bilang, tapi Nabi Muhammad. Mereka putih, bersih, lalu diberi warna A, B, atau C, itu karena pengaruh lingkungan dan tanggung jawab kita bersama,” ujar Khofifah.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Pendidikan pada Hardiknas 2025 telah meluncurkan program beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau bagi SMA maupun SMK swasta. Adapun kuota minimal yakni 10 siswa per sekolah yang akan mendapat beasiswa.
Tidak berhenti di situ saja, Pemprov Jatim telah memberikan beasiswa sebanyak 1.193 untuk jenjang pendidikan S1, S2 dan S3 melalui Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD). Beasiswa tersebut bertujuan meningkatkan kualitas SDM yang berbasis pesantren. (RJ1/RED)