BANYUWANGI, – Kantor Bawaslu Banyuwangi diserbu sekitar ribuan massa. Kali ini, massa yang mengatasnamakan Rakyat Banyuwangi Bersatu (RBB) ini mendesak penundaan hasil Pilkada dan menuntut diprosesnya dugaan temuan pelanggaran.
“Wahai Bawaslu Banyuwangi, segera proses pelanggaran-pelanggaran Pilkada di Banyuwangi. Itu segera harus dibuktikan, bahwa pelanggaran-pelanggaran itu ada, banyak terjadi di daerah-daerah Kecamatan,” tegas Firdaus, salah satu massa saat menyampaikan orasinya, Kamis (17/12/2020).
Aksi ini ini, mendapatkan kawalan ketat dari TNI-Polri sepanjang jalannya demo. Bahkan, massa melakukan orasi ketidakpuasannya terhadap proses Pilkada yang diwarnai dugaan kecurangan. Saat massa kampanye hingga coblosan.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Banyuwangi, Hasyim Wahid mengatakan, pada dasarnya kedatangan massa ini mendukung dan menyuport Bawaslu Banyuwangi agar bekerja secara profesional sesuai SOP. Termasuk menindaklanjuti laporan yang diajukan.
“Ada beberapa yang masuk. Ada 38 laporan, 17 masih diregister. Dan sisanya masih tahap kajian awal. Bahkan, ada beberapa laporan yang ditetapkan, dan ada juga yang diproses,” ujar Hasyim.
Sekedar diketahui, berbagai spanduk dan poster ketidakpuasan massa terhadap hasil Pilkada, mewarnai aksi ini yang diikuti 20 Ormas dan elemen masyarakat. Spanduknya diantaranya isu-isu lama sebelum kampanye, seperti “Emprit Glowing”, “Banyuwangi Kota Distinasi, Bukan Kota Dinasti. (*/Tim)