SURABAYA (RadarJatim.id) – SMP Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya kembali menegaskan komitmen dalam menyiapkan siswanya sebagai warga dunia, melalui kolaborasi global bersama Incheon Luwon Middle School, Korea Selatan.
Dalam video conference yang berlangsung pada Jumat (27/9), kedua sekolah terhubung untuk melintas batas geografis dan menghubungkan budaya, dalam rangka memperluas wawasan serta membicarakan kemungkinan kolaborasi lebih mendalam ke depan.
Kegiatan diawali dengan sapaan penuh kehangatan dari siswa SMP SAIM dalam bahasa Korea, “Annyeong haseyo!”, yang disambut hangat oleh siswa Incheon Luwon Middle School dengan balasan dalam bahasa Indonesia. Senyuman lebar dan rasa antusias yang terpancar dari wajah peserta menggambarkan betapa pentingnya momen ini sebagai pintu gerbang menuju kolaborasi global.
Pada sesi perkenalan, Ian Kim dari Luwon Middle School memukau siswa SAIM dengan presentasi foto dan video yang menampilkan fasilitas luar biasa sekolahnya, seperti gedung utama, perpustakaan modern, ruang olahraga, dan aula serbaguna. Presentasi yang keren ini mendapat sambutan luar biasa dari siswa SAIM yang membalasnya dengan banjir emoticon hati dan jempol sebagai tanda apresiasi.
Tak ingin kalah, siswa SMP SAIM kemudian memperkenalkan gedung baru mereka di SAIM east 2, Jl. Keputih Tegal 54 Surabaya melalui video yang menampilkan berbagai fasilitas inovatif. Salah satu siswa Korea, Soyeon Lim, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya, dengan antusias mengatakan, “I love your cafeteria!”
Pertukaran semakin hidup saat sesi tanya jawab dimulai. Irene, penasaran bertanya, “What food does your cafeteria have?” Raizel dari SMP SAIM dengan bangga menjawab, “We have Fried Chicken, Noodles, Takoyaki, and more!” Pertanyaan lain pun bergulir saat siswa SAIM bertanya kepada Soyeon Lim tentang tempat favoritnya di sekolah, yang dijawab dengan semangat, “I really love to be at the sport center because I enjoy playing volleyball.”
Dalam kesempatan tersebut, Ustazah Fajar Tri Indahati, guru Bahasa Inggris SMP SAIM, menekankan betapa pentingnya kegiatan lintas budaya seperti ini untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri siswa.
“Ini bukan hanya soal bertukar budaya, tapi soal memperkuat kepercayaan diri siswa untuk menjadi bagian dari komunitas global yang lebih luas. Mereka belajar berinteraksi lintas bahasa, mengembangkan empati, dan siap menghadapi tantangan dunia internasional,” ujarnya.
Isna Maslikha, S.Pd, Kepala SMP SAIM, turut menyampaikan apresiasinya atas kesuksesan acara ini dan menegaskan visi sekolah yang berorientasi global. “Kegiatan seperti ini tidak hanya memberi pengalaman akademik tetapi juga membentuk siswa menjadi pemimpin masa depan yang siap menghadapi dunia tanpa batas. Kami di SMP SAIM berkomitmen untuk mempersiapkan anak-anak kami menjadi global citizens yang kompeten, berwawasan luas, dan mampu bersaing di panggung internasional,” ujarnya.
Didampingi oleh guru-guru berpengalaman, Ustad M. Henggar Vionery dan Vivi Kurnia Lestari, acara ini bukan sekadar pertemuan virtual, tetapi langkah nyata dalam membangun hubungan global yang lebih kuat. (rio)