SIDOARJO (Radarjatim.id) – Dalam memfasilitasi siswanya yang belum berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi atau yang ingin bekerja dan berwirausaha. SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo telah membekalinya dengan keilmuan yang cukup serta kesiapan mentalitasnya. Dengan harapan siswa kelas XII yang belum berhasil agar siap menghadapinya dengan baik.
Pembekalan yang dikemas dalam seminar yang mengambil tema ‘Strategi Pembentukan Mental dan Karakter Sumber Daya Manusia dalam Menghadapi Revolusi Industri di Era 5.0’ untuk prosesi pembukaanya oleh Kepala SMK Negeri 2 Buduran Dra. Mariya Ernawati, MM dengan menghadirkan pemateri yang mumpuni di bidangnya, yakni Founder and CEO PRIDE Training Center, Ony Pricylia Vibri, S.S MM, pada Rabu (12/4/2023) di Aula SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo.
Mariya Ernawati menuturkan kalau siswanya yang kelas XII sudah diterima di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) melalui jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) 2023 ini sebanyak 51 siswa. Diantaranya diterima di UPN Veteran Surabaya sebanyak 21 siswa, Unesa 23 siswa, UB Malang 3 siswa, UN Malang 1 siswa, ITS 1 Siswa, PENS 1 siswa dan Univ Jember 1 siswa. “Jadi yang belum diterima ini masih ada kesempatan diterima PTN jalur SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes),” tuturnya.
Oleh karena itu, sekarang ini mereka kami bekali keilmuan dan kesiapan mentalnya. Walaupun di sekolah sendiri para guru-guru juga sudah melakukan hal itu. “Dengan kami menghadirkan pemateri yang mumpuni, atau pelakunya langsung, maka anak-anak akan semakin termotivasi dan lebih percaya diri,” harapnya.

Sementara itu, Ony Pricylia Vibri dalam pemberian materinya lebih menekankan kepada para siswa agar menyadari, bahwa posisinya sekarang ini seperti apa ? Sehingga Former Staff Garuda Indonesia ini memberikan resep 4 C. Pertama adalah Choice, yang mana mereka dihadapkan dalam beberapa pilihan. Setelah lulus mau kemana, kuliah, bekerja atau berwirausaha.
Keduanya adalah Courage, keberanian yang bertanggungjawab atas apa yang mereka pilih. Ketiga Change, setelah mereka memilih dan mempertanggungjawabkan pilihnya, mereka harus berubah, bukan hanya perubahan jargon tetapi perlu adanya perubahan sikap dan mentalnya. “Sehingga mereka kami ajak untuk mereka berubah mulai dari yang kecil, merubah kebiasaannya yang bisa menjadi karakter mereka,” jelas Ony Pricylia Vibri.
Ia lanjutkan, untuk berikutkan adalah keempat Commitment, fenomena di lapangan anak-anak sekarang ini sangat kurang membawa komitmen. Makan dalam kegiatan kali ini mereka kami mantabkan, jangan sampai apa yang sudah mereka pilih, apa yang sudah mereka sampaikan kepada orang tua itu berbubah-ubah, sehingga terkesan kurang percaya diri. “Oleh karena itu, pembekalan mental dan karakter sekarang ini diharapkan anak-anak siap dan bisa bersaing di era revolusi industri,” harap Bu Ony_sapaan akrabnya.(mad)