SIDOARJO (RadarJatim.id) — Sudah banyak pundi-pundi prestasi yang berhasil ditorehkan oleh siswa siswi SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo. Salah satunya upaya mendukung Program SMK Pusat Keunggulan yaitu Magang ke Jepang dan bekerjasama dengan LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) Sumber Jasa Kreatif.
Ada sepuluh siswa yang terpilih untuk menjalani program tersebut, dan terus dibekali dengan ‘Outdoor Learning’, yaitu Aurora Alessia Putri Wijaya, Berlian Naja Puspa Nindya, Emir Khozinuraffi, Feisa Ramadhani, Laili Dias Nur Faizah, Meutya Ramadhani, Mirna Afrina Zayanti, M.Rizky Dwi Jayanto, Rachmania Aulia’i Fitri dan Nadine Syah Najwa Qolbi.
Dijelaskan oleh Kepala SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo, Dra. Hj. Mariya Ernawati, MM bahwa kegiatan ini telah berlangsung dari tanggal 27 Maret hingga 12 Agustus 2024. Setiap hari mereka belajar bahasa dan budaya Jepang di LPK.
“Diantaranya belajar menulis huruf Jepang, membaca, menyimak dan berbicara dalam bahasa Jepang,” jelas Mariya Ernawati, pada Senin (14/10/2024) siang.
Salah satu siswa, Nadine mengaku awalnya berat sekali belajar bahasa Jepang, tapi aku terus berusaha. “Alhamdulilah, minggu lalu lulus ujian JFT (Japan Foundation Test) N 4. Setelah ini, fokus ujian keahlian pengolahan makan dalam bahasa Jepang,” ungkapnya.
Pada hari Sabtu tanggal 12 Oktober 2024. Pihak LPK dan sekolah mengadakan kegiatan Outdoor Learning sebagai pelatihan hardskill maupun softskill, sekaligus penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila dalam menerapkan kemandirian, kedisiplinan, dan kerjasama gotong royong.
Diantaranya melakukan kunjungan ke Kebun Jeruk di DAU Malang dan tempat wisata Santerra De Laponte. Di sana para siswa melakukan kegiatan-kegiatan seru seperti memetik jeruk, melakukan permainan character building, menyajikan dan melayani makanan, menampilkan pentas seni dan berbincang santai dengan native speaker, Mr. Yonegara Akira.
“Meskipun jadwal kunjungan sangat padat hingga malam, tetapi para siswa mengaku semangat, senang dan merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Ia katakan, ide kegiatan Outdoor Learning ini tercetus dari kegiatan belajar bahasa Jepang yang hanya dilakukan di dalam kelas. Sementara, persiapan magang ke Jepang tidak hanya membutuhkan penguasaan bahasa, budaya dan keahlian kerja saja. “Namun, perlu dukungan suasana belajar yang menyenangkan juga seperti praktik langsung belajar bahasa Jepang dengan teman-teman, guru, dan orang Jepang,” katanya.
Karena proses persiapan magang ke Jepang ini masih memerlukan beberapa tahapan lagi, seperti ujian persiapan fisik, ujian keahlian kerja, wawancara dengan pihak Jepang, dan lainnya.
“Jadi, kesuksesan itu perlu diupayakan. Melalui program Magang ke Jepang ini diharapkan dapat memantik semangat siswa siswi SMKN 2 Buduran untuk mau belajar hal-hal baru, menginspirasi adik-adik kelas untuk terus berprestasi dan mengejar mimpi,” harap bu Mariya.
Sementara itu, Perwakilan LPK, Manu mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat positif untuk refresh dan recharge diri. “Harapannya, program ini akan sukses dan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya,” harap Bu Manu_sapaan akrabnya.(mad)