KEDIRI (RadarJatim.id) — Selama pendistribusian program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berlangsung satu minggu di Kecamatan Kayen Kidul, kini sudah diterapkan penyertaan minuman susu sebagai pelengkap untuk cakupan 4 sehat 5 sempurna. Namun, penambahan susu ini bukan disediakan setiap harinya, melainkan hanya satu pekan sekali.
Hal itu diungkapkan oleh Sita Lestarinah, analisis gizi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang juga turut serta dalam pengawalan pendistribusian program MBG di SMPN 1 Kayen Kidul, Selasa (21/1/2025).
Pada menu yang disajikan dalam MBG kali ini ada nasi, brokoli goreng, tepung fillet, patin goreng tepung. Sedangkan untuk sayurnya, ada wortel dan buncis, serta satu buah pisang, tanpa adanya tambahan minuman susu. Ia menyebut, penambahan susu hanyalah sebagai pelengkap protein yang isinya belum tercukupi gizinya dari suatu makanan yang dimakan oleh anak.
“Kalau susu itu sebenarnya hanya tambahan, bukan kebutuhan pokok, karena susu itu sebenarnya isinya adalah juga energi, protein, vitamin dan mineral, sama saja dari makanan yang dimakan,” katanya.
Sita lebih menyarankan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan konsumsi sumber makanan itu sendiri, baik dari nasi, sumber protein hewani dan sebagainya. Sementara untuk pemenuhan gizi anak dan masyarakat umumnya, ahli gizi itu menyebut ada baiknya untuk menerapkan pola makan 3 kali dalam sehari. Hal itu karena di dalam tubuh ada proses metabolisme.
“Itu berlangsung setiap 3 jam sekali. Seperti contoh, kita sarapan sekitar pukul 7 pagi, nah itu energinya bisa terpakai sekitar pukul 10 siang. Jadi kalau susu itu hanya pelengkap,” ujarnya.
Di SMPN 1 Kayen Kidul ini, setelah berkoordinasi dengan kepala SPPG di wilayah itu, ternyata mereka memutuskan untuk menambahkan susu setiap satu minggu sekali.
“Tadi saya di-bilangin oleh kepala SPPG, seminggu dua kali atau juga seminggu sekali. Silakan nanti berkoordinasi dengan pihak terkait, karena kami tidak,” ungkap Sita Lestarinah.
Sementara Kepala SPPG Kecamatan Kayen Kidul, Dhiyanti Nawang Palup saat ditemui di lokasi itu tak banyak memberikan penjelasan. Ia berdalih tidak memiliki waktu yang cukup untuk memberikan penjelasan, karena ada janji temu denga pihak lain.
“Mungkin lain kali ya Mas, soalnya saya buru-buru,” singkatnya. (rul)