SURABAYA (radarjatim.id) – Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji menampung keluh kesah para penarik ojek online lewat cangkruk online via Zoom, Rabu (30/9/2020) di Posko Eri-Armuji, Jalan Kutai, Surabaya.
Eri Cahyadi bersyukur bisa berkesempatan menyambung ikatan batin bersama para ojol meski hanya lewat dunia maya. Keluhan dari para ojol justru sebagai dasar yang akan digunakan Eri merumuskan kebijakan untuk kesejahteraan mereka. Terlebih, ribuan warga Surabaya bermata pencaharian sebagai ojol.
“Alhamdulillah kawan-kawan Ojol sudi meluangkan waktu berdiskusi. Jadi kita bjsa sambung rasa memperkuat ikatan batin. Kebijakan kami ke depan tentu harus mengakomodir kepentingan para kawan Ojol ini,” papar Eri Cahyadi.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini mengungkapkan, keluhan ojol di tengah pandemi ini hampir sama. Pendapatan mereka menurun drastis selama pandemi. Kondisi ini mendorong Paslon Eri dan Armuji untuk berinovasi membuat program mengutamakan pekerja ojek online asal Surabaya, agar tetap bisa mendapatkan penghasilan yang layak.
Salah satu ide Eri ialah, berkolaborasi antara pemerintah kota dan perusahaan penyedia layanan transportasi online dalam urusan trasportasi pengiriman dokumen kedinasan.
“Kami siapkan inovasi. Contohnya, bisa kita perkuat kerja sama pengiriman dokumen maupun program-program di pemerintah kota dengan kawan-kawan ojol. Jadi jangan sampai ngganggur,” ujarnya.
Menurut Eri, ojol juga memiliki potensi membantu upaya promosi wisata Kota Surabaya. Ojol bisa menjadi petugas promoter atau tour guide turis.
“Mereka bisa jadi tour guide. Surabaya terkenal dengan wisata heritage. Jadi kita kolaborasikan siapa nanti dari ojek online yang bisa membawa wisatawan ke tempat wisata,” tutur Eri.
Dari sisi kesejahteraan, lanjut Eri, program-program sosial dari pemerintah kota bisa menyasar ojol, mulai dari beasiswa hingga pelatihan kewirausahaan.
“Kami berupaya putra-putri penarik ojol bisa menjadi penerima beasiswa untuk sekolah tinggi. Kami berikan juga gratis pelatihan kewirausahaan agar bisa mulai merintis usaha sebagai sampingan,” terang Eri. (Phaksy/Red)