TULUNGAGUNG (RadarJatim.id) — Teka-teki penyebab keracunan massal yang menimpa puluhan warga Wonorejo, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, akhirnya terkuak. Hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan Tulungagung terhadap sample makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan menunjukkan adaya kandungan (paparan) bakteri Salmonella sp dan Enterobacter yang megakibatkan gangguan pada saluran pencernaan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tulungagung, Desi Lusiana Wardhani, memastikan, berdasarkan uji laboratorium, makanan yang diberikan ketika pelaksanaan Posyandu terkontaminasi bahan atau zat atau kuman yang menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan.
Desi Lusiana menjelaskan adanya kandungan (paparan) bakteri Salmonella sp dan Enterobacter pada sampel makanan yang diperiksa. Kontaminasi bakteri tersebut disebabkan adanya kontaminasi lingkungan.
”Dari sisa makanan yang kami lakukan uji laboratorium, makanan yang diberikan ketika pelaksanaan Posyandu terpapar bakteri Salmonella sp dan Enterobacter, dimana bakteri atau kuman tersebut menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan,” jelas Desi, di kantornya, Rabu (2/7/2025).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana (tengah) saat memberikan penjelasan kepada awak media. (ist)
Sebagaimana diberitaka, pada Senin, 16 Juni 2025 pukul 07.30 WIB Pemerintah Desa Wonorejo Kecamatan Sumbergempol melaksanakan kegiatan Posyandu dengan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang dimasak oleh salah satu warga dengan menu nasi soto ayam yang terdiri dari nasi, ayam iris, telur rebus, kuah soto dan bihun, wortel, dan kubis.
Celakaya, setelah mengonsumsi makanan tersebut, seluruh peserta Posyandu, yakni 56 orang, mengalami keluhan kejala keracunan, seperti diare dan sejenisnya, sehingga beberapa di antaranya harus menjalani rawat inap.
Sementara itu, Polres Tulungagung, melalui Kasi Humas Ipda Nanang, ketika dikonfirmasi, menegaskan, pihaknya akan terus mengembagkan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Hingga kini belum ditetapkan siapa tersangkanya, karena masih tahap peyelidikan.
”Kami masih terus mendalami penyelidikan. Untuk kemungkinan tersangkanya, nanti habis giat Hari Bhayangkara baru kami mulai periksa,” jawabnya singkat.
Atas kejadian tersebut, masyarakat Tulungagung diimbau untuk tidak terpengaruh, sehingga enggan ataupun takut melaksanakan kegiatan Posyandu. Sebab, sebagaimana dijelaskan oleh Dinas Kesehatan Tulungagung, bahwa kasus yang menimpa warga Desa Wonorejo itu telah selesai dengan tidak ditemukan lagi kasus baru atau susulan. (mal)







