SIDOARJO (RadarJatim.id) – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo akan melakukan over topping terhadap retakan yang terjadi dihamparan beton pembangunan ruas jalan Krembung-Mojoruntut.
Hal itu disampaikan oleh Dwi Eko Saptono, Kepala Dinas PUBMSDA Sidoarjo usai menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah/janji pejabat pimpinan tinggi pratama di pendopo Delta Wibawa, Jum’at (29/09/2023) lalu.
“Kami putuskan beton yang retak dilakukan over topping, karena kalau dibongkar waktunya tidak cukup,” sampainya.
Proyek betonisasi ruas jalan Krembung-Mojoruntut yang menelan anggaran sebesar Rp. 10.597.247.000 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2023 itu, terpaksa harus dilakukan penghentian sementara karena adanya retakan disepanjang 410 meter.
Atas kesalahan pekerjaan betonisasi tersebut, Dinas PUBMSDA Sidoarjo telah memberikan peringatan satu kepada pihak kontraktor yang mengerjakannya.
“Kami berikan peringatan satu. Dan pihak dari kontraktor tidak keberatan, mereka siap menjalankan,” katanya.
Untuk itu, Dinas PUBMSD Sidoarjo akan melakukan show cause meeting (SCM) atau rapat pembuktian atas kelalaian pekerjaan betonisasi Krembung-Mojoruntut pada tanggal 02 Oktober 2023 (hari ini, red) nanti.
“Senin besok kita SCM, setelah itu langsung dikerjakan lagi,” jelasnya.
Sigit Imam Basuki, ST, Ketua Java Corruption Watch (JCW) memiliki tanggapan yang berbeda terkait terjadinya retakan dihamparan beton proyek pembangunan ruas jalan Krembung-Mojoruntut tersebut, Senin (02/10/2023).
Menurut Sigit bahwa terjadinya retakan disebabkan kesalahan pada teknis pelaksanaan dilapangan dan mutu campuran beton yang tidak sesuai dengan spesifikasinya.
“Dari segi pelaksanaan pekerjaan pengecoran dilapangan, kemungkinan penambahan air terlalu banyak ketika beton akan dituang dari mobil ready mix. Karena ingin mempercepat pekerjaan, menyebabkan beton semakin encer serta hasil kekuatan beton semakin turun,” terangnya.
Kemungkinan kedua, terjadi pada campuran spesifikasi beton yang terlalu banyak pasirnya bila dibandingkan dengan semennya, sehingga ketika cuaca extrem seperti saat ini terjadi percepatan penyusutan beton yang akan menyebabkan terjadinya retakan-retakan
Masih menurut Sigit, seharusnya sering disiram dengan air atau ditutup dengan karung goni basah untuk menghindari pengeringan secara cepat yang dapat terjadinya retakan-retakan pada beton.
“Setelah pengecoran harus sering disiram, apalagi cuaca panas seperti ini. Harusnya beton direndam air, paling tidak ditutup karung goni basah sampai betul-betul mempunyai kekuatan pengikatan sempurna. Tidak mengering secara instan yang bisa menyebabkan retak-retak,” urainya. (mams)