SIDOARJO (RadarJatim.id) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Kabupaten Sidoarjo, Asrofi meminta kepada warga Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Taman dan SMPN 2 Sidoarjo agar tidak was-was terkait keputusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang menjadikan gedungnya sebagai Shelter Isolasi Terintegrasi (SIT) bagi warga yang terinfeksi Covid-19.
Dikatakan oleh Asrofi bahwa penggunaan gedung sekolah tersebut sudah ada Standar Operasional Prosedure (SOP) nya, sehingga tidak perlu kuatir yang berlebihan dan dipastikan aman setelah digunakan nantinya.
“Sudah ada SOP-nya. Dan nanti begitu berakhir, pasti akan didesinfektasi lagi sehingga aman bagi guru dan juga siswa-siswi. Jadi nggak usah khawatir,” katanya, Senin (19/07/2021).
Ia menjelaskan bahwa penunjukkan lokasi SIT, baik yang berada di Kecamatan Taman, Porong, Krian dan Kecamatan Sidoarjo merupakan hasil keputusan dari para camat yang berada di tiap-tiap wilayah eks kawedanan.
“Kami sebagai bagian dari Pemkab Sidoarjo tentu harus mendukung keputusan tersebut. Apalagi selama ini gedung-gedung sekolah tersebut juga belum dipakai, karena semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring sejak Maret 2020 lalu,” jelasnya.
Diungkapkan oleh Asrofi bahwa ada informasi terkait penolakan warga sekolah terkait keputusan tersebut, namun semua keraguan sudah bisa diatasi setelah dirinya mengadakan pertemuan dengan para guru di kedua sekolah tersebut.
“Sudah clear koq. Semuanya sudah bisa menerima, karena ini masalah kedaruratan yang harus segera diatasi dan kalau kami bisa membantu kenapa tidak,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa sejauh ini kesiapan SMPN 2 Taman untuk dijadikan SIT bagi warga Kecamatan Taman, Sukodono, Waru, Gedangan dan Sedati yang terinfeksi Covid-19 sudah 100 persen.
“Kebetulan saya sendiri dan Pak Dwijo (Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD,red) yang menjadi pendamping. Jadi begitu perintahnya turun, kami langsung bergerak menyiapkan lokasi serta semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Sementara itu, gedung SMPN 2 Sidoarjo baru sebatas lokasi cadangan yang baru akan difungsikan jika SIT utama di Mall Pelayanan Publik (MPP) sudah penuh.
“Jadi statusnya baru back-up saja,” pungkasnya. (imams)







