Sidoarjo (radar jatim.id) Musibah banjir di Desa Kedungbanteng dan Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin masih mengenang selama hampir 2 bulan terakhir ini, Rabu (19/2/2020).
Sriyono, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Jawa Timur (Jatim) mengatakan bahwa pihaknya mendatangkan 2 pompa air untuk mengurangi debit air di 2 desa diwilayah Kecamatan Tanggulangin tersebut.
“Pompa air yang 1 ditaruh di Kedungbanteng (Tanggulangin,red) dan Kedungpeluk (Candi,red),” katanya.
Diungkapkan oleh Sriyono bahwa sebelumnya sudah ada 1 pompa air milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sidoarjo yang difungsikan untuk memompa debit air diwilayah tersebut.
“Pompa dari Dinas PU Sidoarjo ini sudah kita fungsikan selama 3 hari dengan harapan banjir segera teratasi,” ungkapnya.
Namun menurut Sriyono banjir tidak bisa diatasi kalau hanya menggunakan 1 pompa air dari Dinas PUPR Kabupaten Sidoarjo, dan selama 3 hari tersebut debit air hanya berkurang sekitar 10 centimeter saja.
“Selama 3 hari ini mesin pompa kita fungsikan, tetapi anehnya debit air hanya berkurang 10 centimeter. Dari sini kami terus mencari sebabnya,” terang Sriyono.
Luqman Arif (36 tahun), Ketua Karang Taruna (Kartar) Desa Kedungbanteng juga berharap ada langkah-langkah taktis dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dalam menangani masalah banjir ini.
Ia beserta jajarannya selama ini sudah berupaya membantu pemerintah sebagai relawan dalam mengatasi banjir maupun bantuan sosial bagi warga yang terkena dampak banjir diwilayahnya.
“Kami sangat berharap sekali agar banjir ini segera teratasi,” harapnya. (tot/mams)