SIDOARJO (Radarjatim.id) – Proses peningkatan pembelajaran yang bedampak pada peningkatan kualitas kelulusan menuju Intenasionalisasi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bekerja sama dengan INOVASI (Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia), telah menggelar Workhop Peninjauan Kurikulum Berbasis OBE (Outcame Based Education).
Kegiatan yang diperuntukan kepada para Dosen Umsida tersebut, telah menghadirkan pamateri yang mumpuni di bidangnya, yakni Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST M.Sc Ph.D IPU ASEAN Eng dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Dr. Mohammad Syaifuddin, MM Dosen Universitas Muhammaiyah Malang (UMM), pada Senin (13/3/2023) di Hotel Luminor Sidoarjo.
Wakil Rektor I Umsida Dr. Hana Catur, ST MT menjelaskan kalau kegaitan ini sebagai rangkaian dari proses penyusunan kurikulum berbasis OBE, sebagai usaha Umsida untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dampaknya pada peningkatan kualitas kelulusan. Juga menyiapkan Umsida untuk masuk pada Internasionalisasi. “Sehingga kami menyusun sebuah kurikulum yang mampu mengakomodir semua hal-hal yang diperlukan untuk proses akreditasi di tingkat internasional,” jelasnya.

Ia katakan, workshop ‘Kurikulum Berbasis OBE Mendukung Transformasi Pendidikan Tinggi Menuju Rekognisi Internasional’ ini sebagai tahapan Umsida, dimana 2038 kita harus sudah berdaya saing internasional. “Jadi, endingnya mahasiswa mempunyai daya saing yang tinggi di masyarakat, sehingga tingkat serapan mahasiswa lulusan Umsida itu menjadi semakin tinggi. Baik itu yang ada di perusahaan maupun sebagai seorang generasi pencipta pekerjaan. Dengan harapan tingkat kebermanfaatan para alumni Umsida ini semakin tinggi,” kata Bu Hana_sapaan sehari-harinya.
Bertha Maya Sopha menjelaskan hanya ingini membantu bagaimana Prodi (Program Studi) itu bisa membangun kurikulumnya sesuai dengan OBE. Karena tujuanya menjadi salah satu tuntutan wajib untuk bisa terakreditasi internasional. Sebenarnya juga membantu Prodi untuk bisa melakukan continuous improvement, karena selama ini dilakukan dengan presepsi. “Kalau OBE ini benar-benar mengukur, kemudian melakukan evaluasi dan hasilnya bisa menentukan strategi alumni. Karena filosofi OBE itu memang dari continuous improvement itu sendiri,” jelasnya.
“Workshop ini tentunya bisa meningkatkan kualitas lulusan yang sesuai dengan job market nya. Jadi untuk matchmaking antara kebutuhan job market dengan pemenuhan kompetensi yang telah disiapkan oleh Prodi. Pada intinya memang lebih kepada pemenuhan kompetensinya,” pungkas Bertha Maya Sopha.

Sementara itu, Mohammad Syaifuddin dari LIP (Lembaga Inovasi Pembelajaran) UMM lebih menjelaskan tentang Best Practice Penyusunan Kurikulum OBE MBKM (Outcame Based Education Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
Ia jelaskan kalau di tempatnya (UMM) sudah menjalankan kurikulum OBE, dan semua Prodi S1 sudah ditargetkan selesai 2022. “Sekarang kita tinggal memanfaatkan kurikulum yang sudah dimiliki itu untuk mengikuti akreditasi Internasional. Gambaran itulah yang telah kita berikan kepada para peserta workshop sekarang ini. Karena pada dasarnya OBE itu esensinya sama, hanya beda pengalaman saja,” jelas Mohammad Syaifuddin.(mad)