GRESIK (RadarJatim.id) — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik akhirnya merespon tragedi meninggalnya pengunjung tempat wisata Bajak laut di Masangan, Kec. Bungah. Instansi ini menerjunkan timnya untuk melakukan investigasi atas kejadian tersebut.
Tim mendatangi lokasi untuk mennggali informasi tentang faktor penyebab tewasnya bocah TK asal Bojonegoro yang berkunjung ke tempat wisata tersebur, Rabu (20/10/2021) siang kemarin.
“Tiga orang saya suruh ke sana,” ujar Kadisparbud Gresik, Sutaji Rudi, kepada wartawan, Kamis (21/10/2021).
Ia belum bisa memaparkan bagaimana hasil investigasi tim yang diterjunkan. Tim, lanjut Sutaji, masih terus menghimpun informasi dari berbagai sumber sebelum memberikan kesimpulan atas investigasi yang dilakukan.
“Nanti lihat laporan dulu. Mereka masih di sana,” kilah Rudi saat ditanya hasil investigasi timnya.
Sebelumnya, seorang bocah bernama Putri Novitasari (6), asal Desa Cengkir, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro, ditemukan tewas di kolam kedalaman 40 cm tersebut, Rabu (20/10/2021). Sementara temannya, Alya Danesa Dwi Aprilia (5), masih mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Lamongan.
Belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban. Akibat kejadian tersebut, polisi menutup wisata itu dengan memasang police line di pintu masuk wisata.
Kapolsek Bungah AKP Sujiran saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, sekitar pukul 13.00 Wib korban bersama orang tuanya dan teman-teman TK Ahmad Jaya untuk melakukan wisata di kolam renang Bajak Laut.
Tidak ada yang tahu penyebab korban tenggelam. Tiba-tiba dua bocah itu ditemukan sudah tidak berdaya. Pihak pengelola langsung membawa mereka ke RS Mabarrot Bungah.
“Dalam perjalanan ke RS Mabarrot Bungah satu anak meninggal dunia. Yang satu masih dirawat kemudian dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan,” ujar Sujiran.
Meski demikian, keluarga korban sudah membuat surat pernyataan jika kematian anaknya merupakan musibah. “Surat pernyataan itu juga mengetahui Kades Cengkir,” ungkapnya.
Sementara itu, Zainudin pemilik wisata Bajak Laut mengaku tidak mengetahui peristiwa itu. Karena, dirinya tidak di lokasi. Ia berdalih kematian korban bukan karena tenggelam.
“Mungkin saja terpleset, karena posisi di kolam anak airnya hanya 40 cm,” ujarnya, Rabu (20/10/2021). (bar/rj2)







