SIDOARJO (RadarJatim.id) — Maulid Nabi merupakan perayaan yang dilakukan umat Islam untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini bertujuan untuk mempelajari dan mengingat kembali perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan dan membela Islam semasa hidupnya.
Peringatan Maulid Nabi merupakan ekspresi dari rasa cinta dan gembira umat Islam kepada Rasulullah SAW. Selain mengerjakan ibadah sunnah, biasanya juga dirayakan dengan berbagai acara seperti pengajian, sholawat akbar, santunan anak yatim, lomba keagamaan dan lainnya.
Seperti yang telah dilakukan oleh Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo saat ini, yakni dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus Haul ke-20 KH. Munir Hasyim Latief, yakni pendiri UMAHA Sidoarjo.
Diawali dengan lantunan ayat suci Al Quran oleh ustadz Ahmad Fathur Rozi, ST. dan kemudian dilanjut dengan pembacaan Yasin dan Tahlil yang dipimpin oleh Ustadz Syarif Hidayatullah (Yasin) dan Ustadz Dhofirul Yahya, Lc., M.H.I (Tahlil). Pembacaan Sholawat Nabi oleh Grup Musik Al-Banjari UMAHA pada Sabtu (14/9/92024) di di Masjid Al Maarif komplek YPM Jl. Raya Ngelom Megare Taman Sidoarjo.
Rektor UMAHA dr Hidayatullah Sp.N putra K.H. Munir Hasyim Latief menjelaskan, dengan kegiatan ini mudah-mudahan kita semua yang hadir di acara ini kelak mendapatkan syafaat dari Rosulullah SAW. “Selain acara Maulid Nabi hari ini juga sekaligus Haul ke-20 KH. Munir Hasyim Latief pendiri Yayasan dan Pendidikan dan Sosial Maarif (YPM) Sepanjang,” jelasnya.
“KH. Munir Hasyim Latif ini adalah selain sosok kiyai, beliau adalah pendidik dan pejuang, sehingga judul buku biografi beliau adalah Jejak Kyai Pendidik dan Pejuang. Sesuatu yang sulit untuk ditemukan dalam setiap kyai atau ulama’ lainnya, ya pendidik, ya pejuang,” ungkapnya.
Seperti yang kita ketahui bersama, KH. Munir Hasyim Latief konsen pada bidang pendidikan yang dicurahkan dalam pengembangan Yayasan Pendidikan dan Sosial Maarif (YPM) di Wonocolo, Sepanjang, Sidoarjo. Kini YPM telah berkembang pesat menjadi puluhan unit pendidikan mulai dari PAUD sampai dengan perguruan tinggi.”KH Munir Hasyim Latief memang sudah wafat, tapi YPM masih tetap berjalan dan berkembang sampai saat ini, perjuangannya tetap diteruskan oleh putra putrinya,” terangnya.
Acara semakin semarak ketika pembacaan sholawat nabi yang diakhiri dengan jamaah berlomba-lomba. Mereka memperebutkan hadiah yang digantung-gantung oleh panitia diserambi masjid. Tidak hanya itu saja, acarapun diakhiri dengan makan tumpeng bersama sama.(mad)