KEDIRI (RadarJatim.id) – Ratusan jamaah sholawat Syubbanus Salimiyyah setelah menderita keracunan makanan dan di larikan ke Rumah Sakit, ternyata seluruhnya diperkirakan mencapai sekitar 160 jama’ah.
Sebelumnya di sosial media Facebook yang diduga kuat menjadi pemilik sumber donatur dalam terlaksananya sholawatan ini telah memposting “Banyak doorprize dan bingkisan bagi jamaah SOS. Jangan sampai di lewatkan 3000 (ribu bungkus). Doorpreze panggung utama dan buket soff Senilai puluhan juta”.
Maka tak diragukan lagi jika acara sholawatan itu diikuti hingga ribuan jamaah, melihat jamaah Syubbanus Salimiyyah sendiri yang saat ini semakin populer dikalangan Kecamatan Badas.
Melalui jamaah asal Desa Sekoto yang juga menjadi korban keracunan makanan, awal mulanya setiap masuk, para jamaah mendapat bingkisan dari panitia, sewaktu mau memakan makanan tersebut, tiba-tiba ada jamaah dari shaf depan yang pingsan, disusul dengan teriakan “jangan di makan jajannya,”.
“Waktu itu sholawatnya belum mulai, jadi hanya kayak opening aja gitu loh,” kata Lilik Tri Haryati, sepupu korban bernama Krisna yang masih duduk di bangku SMP, Rabu (02/10/2024).
Dari gejala yang diderita, Lilik menyebut bahwa keponakannya sempat merasakan pusing kepala ditambah mual-mual. Juga dari situ, ia sempat mencurigai jika makanan yang dibagikan itu sudah masuk masa tenggang (kadaluarsa).
“Krisna ini hanya minum susu saja, mungkin karena itu lebih cepat kali ya mas reaksi gejalanya. Kan berbeda dengan makanan,” ungkapnya.
Atas kejadian ini, dirinya merasa agak trauma dan mengatakan bahwa kedepannya tak akan lagi menerima makanan dari orang lain.
“Ya gimana ya mas, syukur juga ini ada yang bertanggung jawab. Kalau tidak?,” beber Lilik. (Nasrul)







