SURABAYA (RadarJatim.id) Keberhasilan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menjawab kebutuhan hunian murah dan bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Jatim. Dengan menggandeng Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Khofifah telah membuktikan melakukan akselerasi pemerataan dan keadilan pembangunan perumahan bagi masyarakat.
Pengamat Politik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Singgih Manggalou mengatakan, adanya kolaborasi Khofifah dengan Menteri PKP Maruarar Sirait tentu membawa banyak dampak positif. Salah satunya mendorong pemerataan pembangunan perumahan di Jawa Timur.
“Adanya dampak positif kolaborasi antara Ibu Khofifah dan Kementerian PKP yaitu terciptanya pemerataan pembangunan perumahan untuk wilayah Jawa Timur,” kata Singgih.
Lebih lanjut, Singgih menegaskan adanya program rumah subsidi itu berpotensi meningkatkan kesejahteraan buruh hingga wartawan. Hal itu guna mendorong masyarakat yang masuk kategori berpenghasilan rendah bisa memiliki hunian secara terjangkau.
“Saya lihat dampak positif ke depan, Ibu Khofifah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan buruh dan wartawan melalui akses kepemilikan rumah yang terjangkau,” tuturnya.
Oleh karena itu, Singgih menerangkan adanya kolaborasi di antara Pemprov Jatim dengan Kementerian PKP bisa menjadi solusi terbaik untuk kesejahteraan masyarakat dari kalangan buruh dan wartawan. Menurutnya, kebijakan ini sangat baik dan pro terhadap rakyat.
“Secara keseluruhan, ini bisa menjadi model kolaborasi pusat-daerah yang pro-rakyat dan berorientasi solusi,” ujar Singgih.
Sebelumnya, Khofifah menyebutkan bahwa Jatim sudah mendapatkan jatah 20.000 rumah murah bersubsidi dan layak huni. Adapun rumah murah bersubsidi itu diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, buruh dan wartawan.
“Insya Allah sudah terkonfirmasi ada 20.000 rumah murah subsidi untuk MBR, buruh, dan wartawan di Jawa Timur,” ucap Khofifah. (RJ1)