GRESIK (RadarJatim.id) — Sebanyak 627 anak dan balita di Gresik, Jawa timur, terinfeksi penyakit TBC (Tuberculosis). Para penderita akibat bakteri mycobacterium tuberculosis itu sebagian besar tersebar di kawasan-kawaan urban di wilayah Kecamatan Manyar, Kebomas, dan Menganti .
Hal tersebut terungkap saat Pemkab Gresik melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama organisasi peduli TBC Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Gresik, menggelar konferensi pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan TBC di Kabupaten Gresik.
Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gresik, dr Puspitasari Wardani mengatakan, dari ratusan anak dan balita yang terinfeksi TBC sudah mendapatkan perhatian dan penanganan.
“Sudah tertangani dan mendapat perhatian, hingga hari ini total ada 627 anak dan balita terkena TBC, sudah kami tangani dan kita pantau perkembangannya,” ujarnya, Sabtu (16/12/2023).
Puspitasari merinci, dari 627 anak dan balita yang terkena TBC, paling banyak di Kecamatan Manyar, Kecamatan Kebomas, dan Kecamatan Menganti. Artinya, kawasan urban atau padat penduduk menjadi faktor risiko penularan.
Salah satu penyebab anak terkena TBC, lanjutnya, adalah terkait pola asuh anak. Untuk itu, dia meminta agar para orang tua proaktif memantau kondisi anak. Jangan sampai hal terebut dianggap remeh.
“Jadi, lebih baik diperiksakan ke Puskesmas terdekat agar mendapat penanganan secara cepat dan tepat,” ujarnya.
Ketua Yabhysa Gresik Falaq Fazarudhin mengungkapkan, hingga saat ini masih terus melakukan pendampingan dan tracking kepada pasien TBC. Baik yang dewasa maupun anak-anak.
Pasalnya, pemberantasan TBC harus dilakukan masif. Bahkan, wajib disosialisasikan di masyarakat agar stigma yang muncul bahwa pasien TBC tak dikucilkan.
“Ini tantangannya, kami terus sosialisasi dan pendampingan ke mereka. Stigma jelek pasien TBC harus dihapuskan di masyarakat,” ungkapnya.
Falaq menambahkan, lembaganya dan Dinkes akan bersama melakukan upaya preventif TBC di sekolah, pondok pesantren, lembaga pemasyarakat dan masyarakat.
Yabhysa juga mempunyai 80 kader yang tersebar di seluruh puskesmas se Kelanupaten Gresik, kecuali Puskesmas kepulauan.
“Kader-kader tersebut sudah kami latih dan siap melakukan tracking dan pengawalan TBC di Kabupaten Gresik. Mereka (Kader Yabhysa, Red) aktif melakukan tracking hingga pendampingan kepada para pasien TBC.,” tambahnya.
Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) merupakan lembaga yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan dengan tujuan menjadi lembaga pengembangan potensi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Di Kabupaten Gresik terdapat 3.726 estimasi kasus TBC dan 3.658 ternotifikasi TBC. Sementara itu, 3.252 kasus terobati dengan rincian: 3.158 TBC SO dan 95 TBC RO. (sto)







