PASURUAN (RadarJatim.id) — Iniah cara khas Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya dalam menyelenggarakan acara wisuda kelulusan siswanya. Tidak dilaksanakan dalam aula gedung besar di kota, tetapi justru digelar di tempat terbuka, tepatnya di arena outbound wisata alam Agromulia, Prigen, Kab. Pasuruan. Wisuda tingkat SMA berlangsung Sabtu (3/6) pukul 09.00 dan wisuda SMP pada pukul 14.30 sampai selesai. Sedang untuk wisuda TK dan SD dilaksanakan pada Kamis (1/6) sebelumnya.
Diliputi hawa sejuk lereng Gunung Arjuno dan rimbun pepohonan, acara pelepasan siswa berlangsung nyaman dan meriah selayaknya sebuah pesta kebun. Suasananya, jadi mengingatkan kita pada acara wisuda di sekolah-sekolah mancanegara.
Prosesi wisuda SMA SAIM angkatan 12 ditandai dengan serangkaian kegiatan. Mulai dari pembacaan nama wisudawan, pengalungan gordon, penyerahan ijazah secara simbolis, hingga persembahan seni di panggung. “SAIM ini sekolah alam. Karena sekolah alam maka kami sengaja wisuda lulusannya juga di alam terbuka,” kata Dr. H. Moh. Sulthon Amien, M.Sc, Ketua Badan Pembina Yayasan Insan Mulia, saat memberikan sambutan.
Salah satu hal yang menarik adalah pada saat prosesi berlangsung, dilayar monitor ditayangkan curriculum vitae setiap wisudawan, termasuk impian yang ingin digapai. Dari tayangan tersebut segera terlihat bahwa mindset siswa SMA SAIM memang berbeda. Tidak stereotipe seperti ABG pada lazimnya.
Mereka seperti telah menemukan pilihan kariernya. Setidaknya itu terlihat dari cita-citanya terdeskripsikan dengan spesifik. Pilihan karier juga amat variatif. Boleh jadi semua ini buah dari bimbingan karier yang telah diterapkan di SAIM serta buah dari pelajaran personality.
Berapa wisudawan menyatakan ingin menjadi seorang illustrator/animator. Beberapa lainnya berminat ingin cheff. Ada yang mau jadi ahli akupuntur, musisi, pilot, konsultan, guru matematika, dan psikolog. Kalaupun ada beberapa siswa bercita-cita menjadi pengusaha, mereka langsung menyebutkan secara detail: pengusaha kuliner, investor properti, dan CEO. Tetapi ada juga siswa yang cita-citanya sangat umum tetapi toh subtantif: Ingin menjadi orang baik!

Perwakilan walimurid, Kukuh Muljo Rahardjo, SH, MH, menyatakan bangga dan senang karena telah menyekolahkan putranya mulai dari jenjang SD sampai SMA di SAIM. Menurutnya pendidikan di SAIM “sudah kena.” Siswa telah komplet dibekali dengan ilmu pengetahuan, pendidikan agama, dan akhlak. “Seandainya SAIM punya fakultas, maka Firman, anak saya, langsung akan saya masukkan ke sana. Saya doakan semoga ke depan SAIM dapat mendirikan universitas,” katanya.
Ketua Yayasan SAIM Mizan Sulthon memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan serta berterima kasih kepada walimurid yang mempercayakan buah hatinya untuk dididik di SAIM. Kepada wisudawan dirinya berpesan tiga hal penting. “Pertama, invest on your body, soul, and mind. Kedua, invest on your circle. Ketiga, invest on goodness,” katanya.
Dijelaskan, alumni SAIM harus dapat merawat dan menjaga diri, fisik, dan pikiran agar memiliki performance yang bagus. Kita juga perlu merawat jejaring pertemanan karena hal itu dapat menunjang kesuksesan. Terakhir, kita juga harus senantiasa melakukan kebaikan. (rio)