GRESIK (RadarJatim.id) — Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka wisuda ke- 43 Diploma (D3), Sarjana (S1), dan Pasca-Sarjana (S2), Kami (19/10/2023). Digelar di Graha Kartini Ballroom, prosesi wisuda ini merupakan kali kedua di tahun 2023.
Sebanyak 488 wisudawan yang berasal dari 27 Program Studi berhasil menyelesaikan pendidikannya pada periode wisuda kali ini. Rinciannya: 7 wisudawan program Diploma (D3), 474 wisudawan Program Sarjana (S1), dan 7 wisudawan Program Pascasarjana (S2).
Selain peserta wisuda dan keluarga, turut hadir sejumlah tamu kehormatan, di antaranya, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang diwakili Prof Dr H Achmad Nurmandi, MSc, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Prof Dr Biyanto, MAg, yang juga menjabat sebagai Ketua BPH UMG.
Selain itu, hadir pula Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, juga perwakilan dari LLDIKTI Wilayah VII Jatim, Kopertais Wilayah IV Jatim, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik.
Choirul Anam Putra, ST, wisudawan terbaik UMG, menyampaikan, di kampus ini para mahasiswa menggali ilmu dan potensi diri. Hal itu ditopang fasilitas lengkap yang dimiliki UMG, termasuk laboratorium kimia di teknik kimia.
“Kami tak gentar bersaing dengan universitas ternama. Kami siap menjadi solusi profesional yang diinginkan oleh kalangan industri. Sebagai sarjana unggul dari UMG, kami yakin mampu menyongsong masa depan gemilang,”katanya penuh semangat.
Rektor UMG, Nadhirotul Laily, SPsi, MPsi, PhD, Psikolog, menyampaikan rasa bangganya, karena UMG kembali berhasil melahirkan lulusan yang siap berkontribusi dalam masyarakat. Ia mengingatkan seluruh wisudawan agar mengabdi dengan penuh kesungguhan dan integritas di tengah-tengah masyarakat.
“Wisudawan-wisudawati sebagai seorang ilmuwan dan ulul al-baab yang derajatnya ditinggikan oleh Allah, diingatkan untuk memadukan ilmu yang dimiliki dengan etika dan moral. Hal ini penting agar ilmu yang kalian miliki dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi umat manusia,” pesannya
Prof Dr Biyanto, MAg, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, berterima kasih kepada para orang tua yang telah menitipkan anak mereka di UMG. Ditegaskan, orang tua atau masyarakat tak perlu khawatir, karena kampus Muhammadiyah tidak punya niat untuk mengubah identitas mahasiswa.
Kampus-kampus Muhammadiyah di berbagai daerah, termasuk seperti Papua dan Kalimantan Barat, lanjutnya, menerima mahasiswa non-Muslim dengan jumlah signifikan. Tidak ada kewajiban mereka untuk menjadi bagian dari Muhammadiyah setelah lulus. Namun bagi alumni yang terlibat, itu menjadi pengalaman yang luar biasa.
“Kontribusi adik-adik setelah lulus akan menjadi kebahagiaan tak terhingga dan diharapkan mereka tak lupa menjadi bagian dari kampus UMG,” ujarnya.
Sementara dalam orasi ilmiahnya, Prof Dr H Achmad Nurmandi, MSc, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, menyampaikan, sarjana menggunakan metode yang ada, sementara master menciptakan metode baru. Pendidikan tinggi, katanya, diarahkan mencapai level 6, 7, dan 8 sebagai hard skill, disahkan oleh penjaminan mutu eksternal atau akreditasi nasional/internasional.
Ditamnakan, meningkatkan soft skill merupakan kompetensi yang tecermin dari sikap dan perilaku seseorang dalam lingkungan sosial. Ini memungkinkan seseorang untuk menunjukkan keberadaan dan memengaruhi lingkungannya.
“Dalam program studi, seperti pendidikan, teknik, manajemen, kemampuan berkomunikasi yang baik menjadi tuntutan penting bagi setiap lulusan,” ujarnya. (din)







