GRESIK (RadarJatim.id) – Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) bekerja sama dengan Takmir Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim Gresik memberikan bantuan modal kepada para pedagang yang biasa berjualan di halaman parkir sisi Timur masjid di Desa Kembangan, Kec. Kebomas, Gresik itu. Bantuan pinjaman tanpa bunga itu diberikan senilai Rp 1 juta per pedagang dengan masa pengembalian selama 10 bulan.
“Tahap pertama ini memang baru 1 juta rupiah. Nanti setelah lunas, kami akan evaluasi dan peluangnya bisa nambah hingga 5 juta per oprang,” ujar Aris Munandar, Kepala YDSF Cabang Gresik, seusai penyerahan bantuan, Kamis (10/11/2022).
Ia berharap, meski nilainya tak seberapa besar, bantuan itu bisa memperkuat permodalan para pedagang atau pelaku UMKM binaan Masjid Agung Gresik yang berjualan di tenda-tenda yang disiapkan. Aris juga berharap, bantuan modal itu hanya sebagai pancingan untuk menambah semangat berbisnis, sehingga suatu saat kinerja mereka melambung dan kelak menjadi pelaku bisnis yang kuat.
“Acara ini bertepatan dengan Hari Pahlawan. Ya, semoga ini menjadi pengobar semangat untuk membesarkan usaha. Dan, yang terpenting, Njenengan berdagang di area masjid. Semoga mendapat keberkahan yang berlimpah,” uangkapnya.
Ia menambahkan, tahap pertama, YDSF baru memberikan bantuan pinjaman kepada 6 pedagang. Pasalnya, dari belasan pedagang aneka produk kuliner itu, memang baru 6 orang yang mengajukan pinjaman. Namun, lanjutnya, pihaknya masih membuka diri bagi pedagang lain yang berminat dengan harapan kelak mampu men-support perkembangan bisnis mereka.
“Kami berpesan, pergunakanlah dana ini sebaik-baiknya untuk membesarkan usaha, bukan untuk yang lain. Insya Allah kalau niat kita baik, keberkahan akan kita temukan,” tandasnya.
Nur Fakih, Humas Masjid Agung Gresik (MAS), mewakili takmir masjid, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kepedulian YDSF yang telah membantu memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para pelaku UMKM binaan MAS. Diharapkan, kerja sama ini tak berhenti sampai di sini dan terus berlanjut ke program-program lainnya.
“Sudah banyak bantuan yang telah diberikan YDSF kepada kami, termasuk yang siang ini diberikan kepada pada pedagang binaan kami. Sekali lagi terima kasih,” kata Nur Fakih.
Alumni Pondok Pesantren Gontor yang juga jurnalis senior ini mengungkapkan, apa yang dilakukan takmir masjid terkait para pelaku UMKM binaannya merupakan bentuk maksimalisasi peran masjid kepada masyarakat. Baginya, menghidupkan esktor bisnis di area sekitar masjid merupakan bagian dari upaya memakmurkan masjid.
“Jangan sampai ada anggapan, masjid hanya untuk ibadah ritual saja, untuk sholat saja. Kami berharap masjid juga sebagai sentra kegiatan dan solusi bagi masyarakat. Ini mimpi kami selaku pengelola Masjid Agung Gresik,” tandasnya. (sto)







