SIDOARJO (RadarJatim.id) Sepuluh warga di Desa Tebel, Kecamatan Gedangan diketahui terserang demam berdarah dengue (DBD). Mereka tersebar di RT 7 dan 8 Rw 5 Desa Tebel Kecamatan Gedangan.
Mendapat pengaduan dan laporan ada warga yang terserang DBD, politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS), bersama tim BHS peduli melakukan gerak cepat (gercep) dengan melakukan Fogging, Selasa (24/5/2022).
“Kami menerima laporan dari Ketua RW 5, bahwa ada kasus demam berdarah di wilayahnya cukup banyak. Kami langsung tindak lanjuti karena ini menyangkut nyawa publik yang harus diselamatkan,” kata Bambang Haryo Soekartono.
Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini menambahkan fogging gratis dilakukan karena pasca ada warga yang terserang DBD belum ada penyemprotan dari dinas terkait. Meski warga sudah melapor dan agar ada penyemprotan namun belum ditindak lanjuti.
Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim ini menambahkan, meminta kepada seluruh warga agar segera melaporkan jika ada kasus DBD di daerahnya, agar cepat ada tindakan yang dilakukan dinas maupun pemerintah daerah.
“Kalau ada kasus DBD segera menginformasikan kepada RT dan RW desa setempat untuk segala dilakukan tindakan,” terangnya.
Selain melakukan fogging, BHS juga memasang sejumlah poster himbauan dan penanganan DBD. Termasuk mengunjungi dan memberikan bantuan ke salah satu warga yang baru saja sembuh dari DBD.
Sementara itu, Ketua RW 5, Sugeng Riyadi mengucapkan terima kasih kepada BHS dan BHS peduli yang sudah merespon laporan dan melalukan fogging gratis. Dikatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak terkait namun belum direspon.
“Permintaan fogging saratnya rumit, salah satunya harus ada warga yang diopname dulu. Akhirnya kami melaporkan hal ini ke Pak BHS, dan Alhamdulillah hari ini dilakukan fogging gratis. Saya atas nama warga mengucapkan terima kasih kepada Pak BHS dan BHS peduli,” kata Sugeng Riyadi.
Mistifa, salah satu penderita DBD yang baru saja sembuh saat dikunjungi BHS mengatakan memilih melakukan perawatan mandiri selama DBD yang ia derita. Obat – obatan herbal dan ramuan tradisional ia yakini jadi faktor penyembuh DBD.
“Saya kena DBD itu pas hari raya Idul Fitri kemarin. Badan panas tinggi, kaki bengkak hingga gak bisa jalan beberapa hari setelah itu muncul bintik merah dibadan. Akhirnya saya pakai ramuan tradisional kurma, madu, telur dan herbal lainnya Alhamdulillah sembuh,” kata Mistifa.
Sementara itu, Sekertaris DPC Gerindra Sidoarjo Sujayadi mengatakan telah berkoordinasi dengan fraksi Gerindra DPRD Sidoarjo terkait penanganan DBD. Ia meminta dinas terkait agar merespon dengan cepat jika ada kasus DBD tanpa memberikan syarat yang memberatkan.
“Sampai saat ini kami tetap mengkritisi lambannya penanganan pemerintah daerah dalam mengatasi kasus DBD di Sidoarjo. Mengingat kesehatan adalah hal utama yang harusnya tak boleh ada syarat yang memberatkan warga mendapatkan layanan kesehatan,” kata Sujayadi. (RJ/RED)