GRESIK (RadarJatim.id) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Gresik “memanjakan” kaum milenial dan perempuan. Dalam menyongsong pemilu 2024, partai ini memastikan akan menempatkan kaum milenial dan perempuan di semua daerah pemilihan (Dapil) untuk bertarung memerebutkan kursi DPRD di Kota Santri ini.
Penegasan ini disampaikan Ketua DPD PKS Gresik Fahrizal Muhammad Kohar, menjawab RadarJatim.id, di Gresik, Rabu (30/3/2022). Didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Gresik Adi Wisnugraha, Rizal menegaskan, akan ditempatkannya kaum milenial dan perempuan dalam semua Dapil, sebagai perwujudan dan komitmen partai yang dipimpinnya dalam menghargai dua genre pemilih potensial tersebut.
“Apalagi hasil survey kami, bahwa Sebagian besar kaum milenial menjatuhkan pilihan kepada PKS. Demikian kaum emak-emak. Karena itu, sebagai bentuk penghargaan, kami akan isi semua Dapil dengan para milenial dan perempuan sebagai calon legislator (Caleg). Bahkan, mereka akan kami tempatkan pada posisi nomor urut 1,” tandasnya.
Sementara Didit, sapaan akrab Adi Wisnugraha, menambahkan, positioning kaum milenial dan perempuan dalam pen-caleg-kan pada pemilu 2024 memang diperkuat. Ini dilakukan dengan pertimbangan, banyak pemilih PKS berasal dari dua genre tersebut.
“Kami tidak asal ya mengapa harus menampatkan keduanya (kaum milenial dan perempuan, Red), tapi sudah melalui hasil survey di internal partai. Karena itu, pada kesempatan ini, kami buka pintu selebar-lebarnta kepada mereka untuk bergabung menjadi caleg PKS,” ujarnya seraya menambahkan, saat ini PKS tengah membuka pendaftaran caleg dari para kader dan masyarakat umum, tanpa biaya atau mahar politik serupiah pun.
Dikatakan, sebelumnya, Musyawarah Daerah PKS Gresik telah menelurkan beberapa kebijakan untuk menyukseskan pemilu 2024. Bahkan, partai ini siap mengantarkan kader terbaiknya untuk duduk di kursi legislatif dan menargetkan perolehan 1 fraksi. Hingga kini, partai ini belum menempatkan seorang pun di kursi dewan.
“Kami sudah menyiapkan berbagai strategi untuk bisa lebih berperan dalam pemilu yang akan dating. Salah satunya, dengan melibatkan kaum milenial dan perempun dalam pencalegan,” ujarnya.
Menurut survey dan telah diterima dari DPW PKS Jatim, lanjut Didit, pemilih milenial menjatuhkan pilihannya pada PKS. Dengan data itu, jajaran pengurus ingin memaksimalkan di segmen pemilih ini dalam perolehan suara. Untuk merealisasikannya, maka PKS memutuskan memberikan peluang khusu buat kaum milenial ini untuk duduk di kursi dewan.
“Kami memang tidak menutup diri untuk kelompok umur produktif, dan bahkan manula. Namun, jumlah pemilih milenial yang cukup dominan dan memilihnya juga menggunakan logika yang rasional, serta cukup terbuka untuk didekati, kami akan serius melibatkannya dalam proses-proses politik,” tandasnya. (sho)







