SIDOARJO (Radarjatim.id) Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Sidoarjo yang sebelumnya dikenal sebagai Balai Latihan Kerja (BLK) Sidoarjo, pada (10/8/2022) sore, telah mengadakan penandatanaganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) pelaksanaan bantuan program pelatihan kepada 152 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di wilayah binaannya.
Ada sekitar 152 BLK Komunitas tersebut berasal dari Bangkalan, Blitar, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Kediri, Lamongan, Mojokerto, Nganjuk, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sumenep, Tuban dan Tulungagung.
Untuk BLK Komunitas lainnya, akan segera dilakukan PKB setelah persyaratan dan legalitas lembaga tersebut dinyatakan lengkap sesuai ketentuan yang berlaku. Adapun penandatanganan PKB secara simbolis dilakukan oleh Pimpinan BPVP Sidoarjo dengan BLK Komunitas Raudhatul Muttaqin Bangkalan, BLK Komunitas Hidayatul Muwaffiq Mojokerto, BLK Komunitas Ademos (Asosiasi Untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial) Indonesia Bojonegoro, BLK Komunitas Yohanes Gabriel Kediri, serta BLK Komunitas Widya Mandala Kediri.

Menurut Kepala BPVP Sidoarjo M. Aiza Akabar menjelaskan kalau adanya bonus demografi (pertumbuhan besar jumlah penduduk usia produktif) di Indonesia saat ini, keberadaan BLK Komunitas sendiri saat ini sangatlah penting. Karena sejumlah besar penduduk usia muda dan produktif sebelum memasuki dunia kerja atau dunia wirausaha harus diberikan pembekalan kompetensi.
“Dan tidak mungkin sejumlah besar angkatan kerja berusia muda tersebut seluruhnya dapat ditampung pada lembaga pelatihan kerja pemerintah. Untuk itu, BLK Komunitas merupakan sebuah terobosan dimana pelatihan vokasi lebih didekatkan kepada masyarakat, dengan prinsip dari, oleh dan memberikan manfaat secara optimal kepada masyarakat sekitar,” katanya.
Ia katakan kalau bantuan program pelatihan bagi BLK Komunitas ini merupakan salah satu bentuk nyata kehadiran negara untuk mewujudkan pemerataan penyelenggaraan peningkatan kompetensi masyarakat melalui pelatihan vokasi. “Jadi, pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan hadir untuk membantu penyelenggaraan pelatihan vokasi melalui kelompok masyarakat,” ungkapnya.

Lanjutnya, apapun kelompoknya, apapun identitasnya, pemerintah bersama-sama masyarakat tentu senantiasa mengupayakan peningkatan kompetensi masyarakat melalui pelatihan vokasi bersama. “ Dan pelaksanaan bantuan program pelatihan bagi BLK Komunitas ini merupakan sebuah wujud nyata kolaborasi antara ulama dan umara’ (Pemerintah dan pemuka agama), sehingga upaya pelatihan melalui BLK Komunitas ini tidak hanya memberikan pelatihan bagi generasi muda, namun juga sebuah upaya peningkatan taraf hidup masyarakat secara lahiriyah dan batiniyah,” pungkas Pak Akbar.(mad)







