GRESIK (RadarJatim.id) — Tim gabungan Muspika dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kebomas yang di-back up Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gresik gencar melakukan razia terhadap warung kopi (warkop) yang dilengkapi fasilitas karaoke. Dalam razia yang digelar Selasa (28/3/2023) malam selepas salat tarawih, tim menemukan sejumlah minuman keras (miras) yang sengaja disiapi oleh pengelola warung remang-remang tersebut.
Tim yang dipimpin Camat Kebomas, Jusuf Asnyori itu semalam menyisir beberapa titik lokasi keberadaan sejumlah warkop plus karaoke yang diduga melanggar ketentuan dan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Di antaranya, di Jl. Tri Dharma, Jl. Fatimah Binti Maimun, Jl. Amak Kasim, juga di Jl. Darmo Sugondo.
Atas temuan tersebut, Satpol PP menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan terhadap pengelola warkop plus karaoke itu sebagai bahan pertimbangan pengambilan putusan, misalnya ada unsur tindak pidana atau tidak. Identitas seluruh pengelola dan karyawan yang terjaring razia sudah dikantongi petugas.
Di warkop plus karaoke Jl Tri Dharma, nampak beberapa lady escort dengan usia 20-an dengan dandanan mencolok dan menarik perhatian pengunjung. Mereka dipastikan dari luar kota Gresik. Selain menyediakan kopi dan makanan kecil, warkop ini juga menyediakan room khusus untuk karaoke. Di warkop ini tim menemukan miras yang kemudian diamankan sebagai barang bukti.
Seperti di Jl. Tri Dharma di kawasan Petrokimia Gresik, tim gabungan juga menemukan miras di warkop plus karaoke di Jl. Fatimah Binti Maimun. Tim gabungan terus menyisir beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat beroperasinya warkop plus karaoke yang kerap dilaporkan mengganggu Kamtibmas.
“KTP pelayan warung dan pemandu lagu yang dari luar daerah kami amankan, dan besok orangnya kami panggil ke kantor. Sementara minuman keras juga kami amankan sebagai barang bukti,” Ujar Kasatpol PP Kabupaten Gresik, Soeprapto yang semalam ikut terjun langsung mengawal tim gabungan dalam melakukan razia.
Camat Kebomas Jusuf Ansyori menegaskan, Muspika Kebomas berkomitmen untuk membuat suasana Kamtibmas di wilayahnya benar-benar aman dan nyaman bagi warganya. Karena itu, koordinasi terus dilakukan bersama jajaran Muspika, yakni Polsek dan Koramil Kebomas, juga MUI dan Satpol PP.
“Kami terus koordinasi dan kolaborasi agas kondisi dan situasi yang aman dan nyaman bisa dinikmati oleh warga, terutama yang berdekatan dengan warkop-warkop yang ada karaokenya. Tidak hanya pada bulan Ramadhan saja, tapi selamanya,” tegas Jusuf.
Ia berharap, di seluruh wilayahnya, bebas dari gangguan Kamtibmas. Pasalnya, sebagai kawasan yang berkembang dan banyak tumbuh kawasan industri, tak menutup kemungkinan akan memunculkan ekses-ekses dari proses industrialisasi.
“Bulan Ramadhan ini memang moment yang kami jadikan start untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif. Kami ingin masyarakat bisa hidup aman dan nyaman di segala suasana, tidak hanya pada bulan Ramadhan, tapi juga bulan-bulan lainnya, sepanjang tahun,” tandasnya.
Sementara Ketua MUI Kecamatan Kebomas Munhamir yang ikut bergabung dalam tim yang melakukan razia warkop plus karaoke mengaku sangat terkejut menyaksikan kondisi di lapangan.
“Baru kali ini diajak razia dan menjumpai pelayan lagu yang mengenakan baju yang minim dengan dandanan cukup mencolok. Saya khawatir habis razia ini malah sawanen,” ujar Hamir mencairkan ketegangan. (maz/sto)







