GRESIK (RadarJatim.id) — Pascalebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M menjadi momentum khusus bagi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kebomas, Gresik, Jawa Timur untuk menguatkan silaturahim. Bersama Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kecamatan Kebomas, penyelenggara pemilu itu menggelar halal bihalal di aula Kecamatan Kebomas, Sabtu (29/4/2023).
Dengan menu utama ketupat dan lepet, makanan khas sepekan pascalebaran (Hari Raya Ketupat, Red) halal bihalal berlangsung gayeng dan penuh khidmat. Dipimpin Ketua PPK Kebomas, Habibur Rahman, mereka nampak saling bermaafan, sebelum akhirnya bersama-sama menyantap ketupat dan lepet yang telah disiapkan.
“Hari ini adalah forum pertemuan penyelenggara pemilu, yakni PPK dengan PPS se-Kecamatan Kebomas. Seusai giat tersebut, kami sempatkan menggelar halal bihalal dengan makan kupat dan lepet secara bersama,” ujar Habib.
Yang biasa dilakukan, secara personal, baik anggota PPS maupun PPK, kalau bertemu mereka hanya bersalaman dan saling mendoakan, serta meminta maaf. Namun, kali ini suasananya di-bikin berbeda dan berkesan. Mereka sepakat membawa ketupat plus sayurnya dan lepet dari rumah masing-masing.
“Kami sudah umumkan ada yang membawa lepet dan kupat beserta lauk dan sayurnya. Ternyata saat pelaksanaan kegiatan, aneka macam kupat termasuk kupat ketek yang khas Giri, ada. Ukurannya tidak hanya yang standar, yang jumbo juga ada,” tambahnya.
Ustadz Ali Sugiarto yang juga anggota PPK Kebomas, dalam pencerahannya mengatakan, menahan hawa nafsu itu harus dilakukan sepanjang hayat, tidak hanya pada puasa Ramadan saja. Dan, menu ketupat dan lepet itu simbolisasi dari tuntasnya ibadah puasa dan spirit mengekang hawa nafsu setelah berakhirnya puasa Ramadan atau lebaran.
“Hari raya Idul Fitri itu tidak dilihat dari baju baru yang dikenakan, makanan enak dan betlimpah, serta menghambur-hamburkan uang. Tetapi, kuncinya justru pada kemampuan menahan atau mengekang nafsu marah, menahan nafsu dari perbuatan kerusakan, nafsu untuk pamer dan sombong- sombongan,” tandasnya. (sto)
